Suatu Malam di Pantai

Kau ingat saat kita berempat duduk di tepi pantai pada tengah malam?

Kau menanyakan siapa yang aku suka di kelas? Oh maaf, maksudnya kau dan calon kekasihmu yang bertanya

Kau dengannya terlihat kompak. Dan aku bisa saja menyukainya. Karena kalian cocok. Lebih cocok dari aku dan kau.

Balik lagi ke pertanyaan tadi..

Aku menjawab "aku suka semua orang di kelas"

Tapi kalian berdua seperti tidak puas.

Apa kalian berdua mau aku menjawab aku menyukai teman yang satu lagi, yang saat itu yang juga bersama kita?

Kau bertanya lagi "apa kau suka *menyebut nama secara spesifik*?

Aku tetap pada pendirian untuk menjawab hal yang sama. Meskipun dalam hati ku ingin berteriak lantang..

bahwa itu... KAU!

Kau yang aku suka.

Tapi kondisi tidak memungkinkan.

Kau telah dekat dengannya. Dan aku nggak mau mengacaukannya.

Semilir angin pantai, suasana yang cocok memang untuk berbicara lebih intim. Dari hati ke hati. Tapi maaf, aku tidak bisa membuka diri.

Aku selalu berharap kedepannya kita semua dan cerita ini hanyalah akan menjadi masa lalu.
.
.
.
.
.
Pantai Ancol, aku lupa tanggalnnya haha..
Yang pasti waktu itu larut malam, dan handphoneku sudah bergetar terus karena panggilan dari Mama, yang mengkhawatirkan anaknya belum pulang-pulang

Just reminiscenece in the middle of the night. Tenang.. aku udah move on. Lah orang udah punya suami hahaa
.
.
.
oke barusan scroll tag-tagan ig, ternyata 4 des 2016