Tanggal 14 Februari, bertepatan dengan hari valentine untuk sebagian orang, aku mendapat kabar yang.. cukup membuat jantung terasa tersambar petir di siang hari bolong.
"Aku positif terinfeksi Corona Virus"
Tapi kalau lihat dari hasil PCR-nya, CT-nya tinggi, which is means corona positif lemah. Dokter yang telfon aku pun juga bilang gejala ringan. Jadi setelah hasil keluar, cukup isolasi mandiri 14 hari dirumah, minum vitamin, makan yang bergizi, minum air putih dan tes lagi setelah 2 minggu.
The question is..
Kenapa aku disuruh PCR, padahal aku merasa baik-baik aja?
Ngga tau. Ada lah. Mungkin konspirasi.
Yang membuat aku heran adalah, ada seseorang yang juga dicurigai, tapi tidak disuruh tes. Membuat aku bertanya-tanya sampai sekarang.
Well, maybe she's special.
Hush.. ini nyinyir sekali sodara..
Anyway, selama aku mendekam di kamar, selama proses penyembuhan aku cuma minum YouC, itupun sesekali, IMBOOST Forte, dan Obat Biru China yang susah lah di spelling. Cek aja fotonya..
asem inside and outside, but healthy. |
Obat china dari mr and vitamin dari RS |
Ini aku harus review apa gimana?
Obatnya enak, lumayan nyaman di tenggorokan. Maksudnya, nggak terlalu gede gitu. Jadi pas diminumin air langsung merosot aja. Efeknya setelah minum ini jadi lebih banyak pipis aja sih. Sama kadang-kadang pegel aja. Itu mah karena kurang gerak. Sama kurang sinar matahari.
Suami dah rapid dan dia negative. Jadi ya pisah ranjang, alhamdulillah kasur lega. Ngga deng, maksudnya kenapa bisa ya, padahal masih samping-sampingan, masih lihat setiap hari, tapi merasa rindu. Rindu ngga ada obat.
Lah wong tiap ketemu ngga bisa megang, aku pun make masker. Dia kan jadi nggak bisa lihat kecantikanku ini.
Istilah kena covid masih professional ^____^ |
Tiga minggu berlalu. Memang diluar dugaan sampai tiga minggu, karena si bos baru nyuruh swab kemaren-kemaren (btw, ini ditulisnya tanggal 5 maret, yang aku setting di 14 februari), aku swab antigen dan hasilnya negative. Meskipun rada ngga yakin, karena bisa jadi false negative or false positive. Aku pun masih nggak percaya kalo tiga minggu lalu aku kena.
Tapi ini gila sih, waktu dese lagi di negaranya, selama setahun itu aku baik-baik aja. Kok dua minggu setelah dese pulang, aku jadi kena. Kann jadi negative thinking :(
Well I'm sorry, but gara-gara itu undangan wedding dari temen-temen yang pengen aku datengin jadi ke-skip. Sedih.
Tapi setelah hasil negative suamiku bilang "Selamat, sudah menjadi penyintas covid. Yang mampu bertahan dari covid" <3
Kurang-kurangilah su'udzonnya, ndak baik..
BalasHapussakit bukannya jadi penggugur dosa, tapi karna dirimu su'udzon ya berdosa lagi anda....
#BukanKataGw
#MamahDedehPernahBilangKalauSakitPenggugurDosa
astagfirullahaladzim. makasih udah mengingatkan
Hapusmakasi juga udah komen