Pernikahan adalah hal sakral. Pernikahan adalah kejujuran, kesetiaan dan komitmen. Habis bilang begitu, aku dapat cubitan pelan di pipi "Kayak pernah nikah aja" katanya.
Semuanya berlalu begitu cepat..
Seperti baru kemarin, aku menerima dia menjadi pacarku. Dia main ke rumah tiap sabtu malam, aku membuatnya kopi, melihat dia bercanda dengan orang tuaku, memberiku kata-kata manis. Juga teringat pula ketika kita lost contact, kita berselisih, aku dan dia saling diam-diaman, kita tahu kita sama-sama egois.
Kemudian kita baikan. Dia membuat surprise di ulang tahunku, membawa kue dan mengeluarkan cincin emas putih. Tanda pengikatan. Dia berujar "Cincin dulu, nikahnya kapan-kapan ya" sambil tertawa, aku hanya tersenyum masam.
Sampai akhirnya dia dan bapak datang ke rumah, bersilaturahmi mennyampaikan pesan ibunya dari jawa "Hari besarnya sudah mau habis, kalau mau punya acara jangan mepet-mepet". Dan akhirnya menjadi pemikiran buat aku dan orang tuaku.
Setelah memantapkan hati dan menetapkan tanggal, giliran keluargaku yang datang ke rumahnya. Mengajukan tanggal tsb apakah disetujui atau tidak.
Akhirnya setelah melewati rentetan dramatis, we finally get married. Mungkin terlihat simple dan mulus, tapi perjalanannya sungguh membekas dan berkesan. Hal-hal kecil yang bikin kesel juga nggak luput.
So here we are. One single step to begin journey of thousands miles.
Semuanya berlalu begitu cepat..
Seperti baru kemarin, aku menerima dia menjadi pacarku. Dia main ke rumah tiap sabtu malam, aku membuatnya kopi, melihat dia bercanda dengan orang tuaku, memberiku kata-kata manis. Juga teringat pula ketika kita lost contact, kita berselisih, aku dan dia saling diam-diaman, kita tahu kita sama-sama egois.
Kemudian kita baikan. Dia membuat surprise di ulang tahunku, membawa kue dan mengeluarkan cincin emas putih. Tanda pengikatan. Dia berujar "Cincin dulu, nikahnya kapan-kapan ya" sambil tertawa, aku hanya tersenyum masam.
Sampai akhirnya dia dan bapak datang ke rumah, bersilaturahmi mennyampaikan pesan ibunya dari jawa "Hari besarnya sudah mau habis, kalau mau punya acara jangan mepet-mepet". Dan akhirnya menjadi pemikiran buat aku dan orang tuaku.
Setelah memantapkan hati dan menetapkan tanggal, giliran keluargaku yang datang ke rumahnya. Mengajukan tanggal tsb apakah disetujui atau tidak.
Akhirnya setelah melewati rentetan dramatis, we finally get married. Mungkin terlihat simple dan mulus, tapi perjalanannya sungguh membekas dan berkesan. Hal-hal kecil yang bikin kesel juga nggak luput.
So here we are. One single step to begin journey of thousands miles.
hahahaha kurang drama nih dalam hubungan kita.. harusnya banyak drama biar bisa tembus 5 page hahaha
BalasHapusNanti viral bebs, aku belum siap terkenal haha :v
HapusSelamat menempuh hidup baru~~~
BalasHapus*anggap aja ini komentar dari masa lalu tahun 2018* hahaha
Terima kasih kakanya twice *_*
Hapus