Semalem aku mimpi aneh banget..
Ada seorang cowok, sebut saja A, karena aku memang tidak kenal, bilang kepadaku suruh ganti baju jangan pakai putih abu-abu, pakai seragam kerja. Kemudian aku langsung cari baju kerja. Karena diburu waktu, aku cuma masukkin ke dalam tas.
Si A sudah menunggu dengan motornya, latar mimpiku saat itu adalah di rumah pamanku yang di Ceger, Tangerang.
Aku telah bersiap untuk naik, tapi dia sudah melajukan motornya ke depan. Aku memanggilnya seraya berlari mengejarnya. Sudah cukup jauh sampai akhirnya dia berhenti. Ku pikir dia sadar kalau aku belum naik, tapi tiba-tiba ada wanita yang membonceng di belakangnya.
Aku terkesiap sejenak, kemudian mereka pergi. Visualisasinya saat itu adalah jalanan depan puri beta. Disana ada B, teman si A. Aku menangis terisak lalu menghampirinya. Si B kemudian menenangkan aku. Lalu ia mengantarku ke terminal untuk membeli tiket.
Saat itu seingatku tujuanku ingin pergi kuliah. Karena kampusku ternyata pindah jauh sekali, sampai harus naik bis. Sewaktu kami memesan tiket, aku heran karena kami tidak di layani oleh ibu-ibu penjual tiket. Si Ibu-ibu itu sibuk memasukkan puding dalam plastik. (Dia jualan tiket apa jual puding sih)
Sampai akhirnya aku dapat tiket dan membayarnya. Ku pikir si B ingin ikut, tapi tidak. Dia pergi setelah aku masuk ke dalam bus. Dia hanya antar saja ternyata.
Setelah perjalanan yang singkat, tibalah aku di kampus. Saat aku ingin naik lift ada tulisan "setiap naik lift akan menambah biaya kuliahmu". Aneh banget, aku gak tau maksudnya.
Kemudian secara random, aku telungkup di atas papan seluncur. Terus tiba-tiba ada air bah datang dari atas langit, seperti air terjun. Di depanku ada si A yang mana, papannya terhubung tali sama papan aku. Anehnya papan kami, naik ke atas, seperti melawan arus.
Tiba-tiba si A memotong talinya, dan aku jatuh, Kemudian aku tiba-tiba sudah ada di puri beta lagi. Semua jadi dingin dan kaku, like dementor comes, Jalanan pun menjadi putih semua. Tubuhku juga ikut kaku, tidak bisa digerakkan.
Beberapa detik, kebekuan itu pelan-pelan menghangat. Dan aku menjadi rileks. Ketika aku menengadah ke langit, aku melihat pelangi raksasa yang masih tertutupi es. Bentuknya indah sekali.
Aku hendak mengambil handphone dan memotret. Tetapi pelangi itu sudah pudar.
the end.
Ada seorang cowok, sebut saja A, karena aku memang tidak kenal, bilang kepadaku suruh ganti baju jangan pakai putih abu-abu, pakai seragam kerja. Kemudian aku langsung cari baju kerja. Karena diburu waktu, aku cuma masukkin ke dalam tas.
Si A sudah menunggu dengan motornya, latar mimpiku saat itu adalah di rumah pamanku yang di Ceger, Tangerang.
Aku telah bersiap untuk naik, tapi dia sudah melajukan motornya ke depan. Aku memanggilnya seraya berlari mengejarnya. Sudah cukup jauh sampai akhirnya dia berhenti. Ku pikir dia sadar kalau aku belum naik, tapi tiba-tiba ada wanita yang membonceng di belakangnya.
Aku terkesiap sejenak, kemudian mereka pergi. Visualisasinya saat itu adalah jalanan depan puri beta. Disana ada B, teman si A. Aku menangis terisak lalu menghampirinya. Si B kemudian menenangkan aku. Lalu ia mengantarku ke terminal untuk membeli tiket.
Saat itu seingatku tujuanku ingin pergi kuliah. Karena kampusku ternyata pindah jauh sekali, sampai harus naik bis. Sewaktu kami memesan tiket, aku heran karena kami tidak di layani oleh ibu-ibu penjual tiket. Si Ibu-ibu itu sibuk memasukkan puding dalam plastik. (Dia jualan tiket apa jual puding sih)
Sampai akhirnya aku dapat tiket dan membayarnya. Ku pikir si B ingin ikut, tapi tidak. Dia pergi setelah aku masuk ke dalam bus. Dia hanya antar saja ternyata.
Setelah perjalanan yang singkat, tibalah aku di kampus. Saat aku ingin naik lift ada tulisan "setiap naik lift akan menambah biaya kuliahmu". Aneh banget, aku gak tau maksudnya.
Kemudian secara random, aku telungkup di atas papan seluncur. Terus tiba-tiba ada air bah datang dari atas langit, seperti air terjun. Di depanku ada si A yang mana, papannya terhubung tali sama papan aku. Anehnya papan kami, naik ke atas, seperti melawan arus.
Tiba-tiba si A memotong talinya, dan aku jatuh, Kemudian aku tiba-tiba sudah ada di puri beta lagi. Semua jadi dingin dan kaku, like dementor comes, Jalanan pun menjadi putih semua. Tubuhku juga ikut kaku, tidak bisa digerakkan.
Beberapa detik, kebekuan itu pelan-pelan menghangat. Dan aku menjadi rileks. Ketika aku menengadah ke langit, aku melihat pelangi raksasa yang masih tertutupi es. Bentuknya indah sekali.
Aku hendak mengambil handphone dan memotret. Tetapi pelangi itu sudah pudar.
the end.
Komentar
Posting Komentar