(All cast are belong SM Entertainment. I just own story line)
Yuri membuka tasnya, sibuk mencari. Ketika sudah ia pastikan tidak ada di tasnya, kedua matanya yang tajam berpencar ke segala arah dan terhenti dihadapan Kyuhyun. Yuri menghentak meja dengan keras "Neo! Kembalikan!" tuduhnya, kedua matanya membesar
"Wae?" tanya Kyuhyun dengan innocent face, seraya sibuk mengunyah makanan. Seohyun berusaha menahan tawanya sesaat. "Siapa lagi? Jangan pura-pura kau Cho Kyuhyun! Aku tau keisenganmu" Yuri dengan sigap mengambil kacamata yang sedang dikenakan Kyuhyun.
"Yaa~ Mwoya? Bukan aku" ujar Kyuhyun terpaku, saat kacamatanya sudah ada ditangan Yuri. Kyuhyun sedikit panik, bisa gawat kalau kacamata itu tidak dikembalikan. "Kau mau ini? ponselku dulu" ucap Yuri sambil menenteng benda itu. Seohyun yang sedang kalem saat itu juga mendapat semprotan keras dari Yuri. "Seohyun-ah, dimana ponselku? Pasti kau juga bekerja sama dengan Kyu?"
"Anii~" jawab Seohyun polos. "Memang ponselmu apa? Kau yakin tidak ketinggalan diruangan dosen?" imbuh Hyoyeon yang membuat Yuri menjadi bimbang. Kerja bagus Hyo, batin Seohyun. "Aku yakin sudah di tas. Aku sendiri yang masukkan" jelas Yuri.
"Tapi, bukankah dari tadi kau belum mengeluarkan ponselmu?" kali ini Joy yang serta merta ikut menginterogasi. Padahal jelas-jelas ponsel milik Yuri ada di dia. Akting Joy sangat bagus. Namun Yuri terlihat bersikeras "Entah kenapa aku yakin ada di anak ini?" Yuri dengan gesit menghampiri Kyuhyun dan menjamah tubuhnya, mencari-cari ponsel. "Yaaak! Yuri-ah apa yang kau lakukan???"
"Andwae!" Kyuhyun mati-matian melindungi bagian tubuhnya. Sedangkan Seohyun, Hyoyeon dan Joy mati-matian menahan tawa melihat Kyuhyun seperti tersiksa.
"Ssssstt" Kangta oppa mencoba meredakan keributan yang terjadi. Ia meminta kami untuk menjaga sikap. Pasalnya bukan kami saja yang ada di resto itu. Yuri menghentikan aktifitasnya, dan Kyuhyun merasa terselamatkan. "Geurrae. Sebelum kau kembalikan, ku jamin kau tidak akan bisa pulang Kyu". Yuri kembali ke kursinya dan melahap makanannya dengan ganas.
"Mau sausage?" tawar Seohyun pada Kyuhyun. Pria itu kemudian mengambil sepotong dan memasukkannya kedalam mulut. "Massitta~ Gomawo". "Yuri-ah, ambillah" tawar Seohyun juga, hanya pada Yuri. Karena hanya Kyuhyun dan Yuri saja yang tidak memesan sausage. Yuri menggeleng enggan.
"Kenapa aku?" Kyuhyun menyesap sedikit ssanghwachanya "Kau menuduh tanpa bukti, Yuri-ah". Yuri yang berusaha tidak tersulut emosi hanya menjawab dengan pedas "Kyuhyun-ah kau mau keselek jus jeruk, bibimbap atau sepatu high heels, hah?". Seketika Kyuhyun bungkam mendengar kekejaman seorang Kwon Yuri.
"Selesaikan makananmu, lalu kita lanjutkan urusan kita yang belum kelar" perintah Yuri menurunkan nada bicaranya. Seohyun hanya tersenyum melihat ketidak akuran mereka berdua. Ia tau Yuri tidak lah sesadis itu. Yang tadi hanyalah gertakan.
Selesai menghabiskan makanan, Seohyun bangkit dari kursinya hendak membayar makanan. "Aku pesan ramyun, sausage dan soda limun. Eolmaeyo ahjumma?". Seohyun mengambil uang dari dompetnya usai sang ahjumma menyebutkan total harganya. Tangannya tertahan seketika. "Biar aku yang bayar" Seohyun menoleh mendapati Kangta oppa yang sudah disampingnya.
"Eolmaeyo ahjumma? Semua yang di meja tiga?" tanya Kangta oppa dengan gentle, hendak mentraktir semuanya. "Ah gomawo oppa!" seru Seohyun senang. "Gwaenchana, Seohyun-ah. Ah iya selamat atas kelulusanmu. Ku dengar kau yang pertama lulus kan angkatan ini?" tanya Kangta oppa yang kemudian dibalas anggukan oleh Seohyun "Ne."
"Jalhaesso~ aku ingin cepat lulus juga. Dulu aku mahasiswa bandel sekali. Sering bolos". sahut Kangta oppa, ada gurat penyesalan diwajahnya. "Hmm. Yang penting sekarang sudah mulai serius kan, oppa. Berusahalah! Hwaiting!" ujar Seohyun menyemangati. Kedua tangannya terkepal ke atas.
Ketika kembali ke meja, semuanya lantas heboh karena makanan mereka sudah dibayarkan. Semuanya yang notabene pecinta gratisan segera serempak berterima kasih, tak terkecuali Yuri. Ia sejenak melupakan insiden ponselnya yang masih disembunyikan Kyuhyun.
The End
Yuri membuka tasnya, sibuk mencari. Ketika sudah ia pastikan tidak ada di tasnya, kedua matanya yang tajam berpencar ke segala arah dan terhenti dihadapan Kyuhyun. Yuri menghentak meja dengan keras "Neo! Kembalikan!" tuduhnya, kedua matanya membesar
"Wae?" tanya Kyuhyun dengan innocent face, seraya sibuk mengunyah makanan. Seohyun berusaha menahan tawanya sesaat. "Siapa lagi? Jangan pura-pura kau Cho Kyuhyun! Aku tau keisenganmu" Yuri dengan sigap mengambil kacamata yang sedang dikenakan Kyuhyun.
"Yaa~ Mwoya? Bukan aku" ujar Kyuhyun terpaku, saat kacamatanya sudah ada ditangan Yuri. Kyuhyun sedikit panik, bisa gawat kalau kacamata itu tidak dikembalikan. "Kau mau ini? ponselku dulu" ucap Yuri sambil menenteng benda itu. Seohyun yang sedang kalem saat itu juga mendapat semprotan keras dari Yuri. "Seohyun-ah, dimana ponselku? Pasti kau juga bekerja sama dengan Kyu?"
"Anii~" jawab Seohyun polos. "Memang ponselmu apa? Kau yakin tidak ketinggalan diruangan dosen?" imbuh Hyoyeon yang membuat Yuri menjadi bimbang. Kerja bagus Hyo, batin Seohyun. "Aku yakin sudah di tas. Aku sendiri yang masukkan" jelas Yuri.
"Tapi, bukankah dari tadi kau belum mengeluarkan ponselmu?" kali ini Joy yang serta merta ikut menginterogasi. Padahal jelas-jelas ponsel milik Yuri ada di dia. Akting Joy sangat bagus. Namun Yuri terlihat bersikeras "Entah kenapa aku yakin ada di anak ini?" Yuri dengan gesit menghampiri Kyuhyun dan menjamah tubuhnya, mencari-cari ponsel. "Yaaak! Yuri-ah apa yang kau lakukan???"
"Andwae!" Kyuhyun mati-matian melindungi bagian tubuhnya. Sedangkan Seohyun, Hyoyeon dan Joy mati-matian menahan tawa melihat Kyuhyun seperti tersiksa.
"Ssssstt" Kangta oppa mencoba meredakan keributan yang terjadi. Ia meminta kami untuk menjaga sikap. Pasalnya bukan kami saja yang ada di resto itu. Yuri menghentikan aktifitasnya, dan Kyuhyun merasa terselamatkan. "Geurrae. Sebelum kau kembalikan, ku jamin kau tidak akan bisa pulang Kyu". Yuri kembali ke kursinya dan melahap makanannya dengan ganas.
"Mau sausage?" tawar Seohyun pada Kyuhyun. Pria itu kemudian mengambil sepotong dan memasukkannya kedalam mulut. "Massitta~ Gomawo". "Yuri-ah, ambillah" tawar Seohyun juga, hanya pada Yuri. Karena hanya Kyuhyun dan Yuri saja yang tidak memesan sausage. Yuri menggeleng enggan.
"Kenapa aku?" Kyuhyun menyesap sedikit ssanghwachanya "Kau menuduh tanpa bukti, Yuri-ah". Yuri yang berusaha tidak tersulut emosi hanya menjawab dengan pedas "Kyuhyun-ah kau mau keselek jus jeruk, bibimbap atau sepatu high heels, hah?". Seketika Kyuhyun bungkam mendengar kekejaman seorang Kwon Yuri.
"Selesaikan makananmu, lalu kita lanjutkan urusan kita yang belum kelar" perintah Yuri menurunkan nada bicaranya. Seohyun hanya tersenyum melihat ketidak akuran mereka berdua. Ia tau Yuri tidak lah sesadis itu. Yang tadi hanyalah gertakan.
Selesai menghabiskan makanan, Seohyun bangkit dari kursinya hendak membayar makanan. "Aku pesan ramyun, sausage dan soda limun. Eolmaeyo ahjumma?". Seohyun mengambil uang dari dompetnya usai sang ahjumma menyebutkan total harganya. Tangannya tertahan seketika. "Biar aku yang bayar" Seohyun menoleh mendapati Kangta oppa yang sudah disampingnya.
"Eolmaeyo ahjumma? Semua yang di meja tiga?" tanya Kangta oppa dengan gentle, hendak mentraktir semuanya. "Ah gomawo oppa!" seru Seohyun senang. "Gwaenchana, Seohyun-ah. Ah iya selamat atas kelulusanmu. Ku dengar kau yang pertama lulus kan angkatan ini?" tanya Kangta oppa yang kemudian dibalas anggukan oleh Seohyun "Ne."
"Jalhaesso~ aku ingin cepat lulus juga. Dulu aku mahasiswa bandel sekali. Sering bolos". sahut Kangta oppa, ada gurat penyesalan diwajahnya. "Hmm. Yang penting sekarang sudah mulai serius kan, oppa. Berusahalah! Hwaiting!" ujar Seohyun menyemangati. Kedua tangannya terkepal ke atas.
Ketika kembali ke meja, semuanya lantas heboh karena makanan mereka sudah dibayarkan. Semuanya yang notabene pecinta gratisan segera serempak berterima kasih, tak terkecuali Yuri. Ia sejenak melupakan insiden ponselnya yang masih disembunyikan Kyuhyun.
The End
Komentar
Posting Komentar