(All cast are belong SM Entertainment. I just own story line)
Seohyun Pov.
"Aku terpesona olehmu, Seohyun"
Kalimat itu terdengar lucu dan aneh. Disamping aku yang sedikit senang karena merasa spesial, itu terkesan aneh ketika kalimat itu keluar darimu, Cho Kyuhyun.
Ingatanku langsung membawaku di hari itu, dua tahun yang lalu ketika kita duduk bertiga di kelas dengan Changmin. Changmin si playboy itu, yang sedang memandangku berkata "Kyuhyun-ah, bukankah Seohyun begitu mempesona?". Sambil mengucapkannya di depanku langsung. Pria itu memang tidak tahu malu.
Aku kemudian menunggu jawaban darimu sambil ber-aegyo. Aku tahu itu tak akan berhasil, dan aku merasa aegyo menjadi hal yang kusesali seumur hidup. Karena kau hanya menjawab "biasa saja" seraya bertingkah sok cool.
Maka dari itu, ketika kau mengucapkan kata itu hari ini, aku agak sedikit ragu. Pasalnya seorang Cho Kyuhyun jarang memuji wanita. Apa kau benar-benar tulus, aku lantas bertanya "Kenapa?"
"Entahlah, kau agak berbeda hari ini" jawabnya.
"Jinjja?" sahutku entah aku harus bagaimana membalasnya. Berterima kasih kah? Tapi untuk apa? Itu bukan hal yang tepat. Ku rasa karena efek make-up. Yah meskipun minimalis, hanya sekedar bedak dan lipstik.
Hyoyeon yang di sampingku berujar sambil menepuk pundakku "Bedalah oppa, Seohyun sekarang sudah bebas. Makanya wajahnya berseri-seri" timpalnya kepada Kyuhyun.
"Haha kau benar, Hyo." Aku menyetujuinya. Belum lama ini aku memang dinyatakan lulus perguruan tinggi dan siap untuk wisuda. Mungkin hal ini lah yang membuat aku tampak selalu senang, karena bebanku berkurang.
"Habis ini makan yuk" ajak Hyoyeon tiba-tiba. Aku kemudian langsung menyanggupi, begitu pula Kyuhyun. Begitulah, setelah semua menyelesaikan urusan masing-masing, kami segera berangkat ke resto dekat kampus.
Malam itu terasa dingin. Rintik-rintik hujan semenjak sore pun tidak berhenti. Tidak begitu deras, dan aku menikmati saat-saat seperti ini.
"Ahh~ hujan andwae! Aku tidak boleh terkena hujan" kulihat Joy dibelakang membentangkan hoodienya diatas kepalanya. Hyoyeon juga terlihat berlindung dibawahnya. "Aku juga tidak, soalnya nanti takut berubah jadi putri duyung" candanya
"Oh ayolah, kalian ini. Ini kan hanya rintik-rintik" sahutku
"Hei coba geser sedikit, aku juga tidak boleh terkena hujan" ujar Kyuhyun disisi yang lain. Kini Joy dihimpit dua orang yang sama-sama takut hujan. Aku tertawa dan menghampiri mereka iseng-iseng ikut berlindung dibawah hoodienya.
"Seohyuuunn~" teriak ketiganya, kode supaya aku minggir. Aihh~ kenapa hanya aku yang tidak boleh ikutan, tidak adil. "Sudah tidak cukup, Seohyun" ujar Kyuhyun seperti menjawab gumamanku. Aku tertawa kecil "Arraseo.."
Aku jalan duluan, sementara yang lain terlihat kesulitan karena berjalan bertiga dibawah satu jaket.
"Kyuhyun oppa! Aku tidak kebagian!"
"Kau harus tau Hyo, sebelah sini aku juga kebasahan"
"Terlebih lagi aku"
"Hei, tidakkah kalian berdua terlalu berisik? Ini jaketku!" Joy berusaha memisahkan mereka dengan mengklaim miliknya, tapi dibalas dengan lirikan sarkastik Kyuhyun dan Hyoyeon.
"Aniyaa~ jangan begitu Joy" timpal Kyuhyun
"Kau harus berbagi!" tambah Hyoyeon. Kini mereka berdua kompak.
Aku hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka, seperti anak kecil. Padahal umurnya sudah 20an semua. Sejenak kulihat Kyuhyun melepas hoodie Joy dan berlari ke arahku "Mending aku sama Seohyun deh." Kyuhyun melirikku sebentar sambil berjalan disampingku "Mereka berdua ribet".
Kemudian hanya ada keheningan mengiringi langkah kami. Aku maupun Kyuhyun tidak ada yang memulai ucapan satupun. Entah kenapa Kyuhyun juga jadi agak berbeda hari ini. Dia terasa lebih pendiam. Apa mungkin dia lelah? Apa yang harus aku lakukan?
"Hari ini aku pusing sekali" katanya mengakui. Ah ternyata benar, dia kelelahan.
"Kurang tidur, kali Kyu." jawabku
"Iya sepertinya, Seo"
"Kau terlalu banyak main game.." tebakku yang sudah pasti benar. Siapa yang tidak tahu game maniak seperti Kyuhyun? Dia hanya tersenyum tipis.
Joy dan Hyoyeon tiba-tiba berlari mendahului kami berdua, mereka kini jadi pimpinannya mencoba menemukan tempat yang cocok. Aku dan Kyuhyun hanya bisa mengikuti mereka, mengekor dari belakang seperti anak buah. Dan Joy bos nya. Kami mengitari hampir seluruh resto.
"Aih dimana lagi ya? Sepertinya tidak ada yang bagus.." ujar Joy tengah berpikir
"Dimana sajalah, aku sudah mulai lelah" lanjut Hyoyeon. Aku juga sudah lelah mengikuti keinginan maknae satu itu. Joy langsung memutar balik langkahnya "Kembali ke tempat yang tadi". Apa katanya?
"Kau tau? Semakin kita mencari yang sempurna, semakin kita tidak dapat apa-apa" kata ku kesal. Aku merasa Hyoyeon sedikit terhenyak, dan mengacungkan kedua jempolnya "Quote yang bagus Seo~".
Joy memilih tempat yang tidak jauh dari posisi kami berdiri. Ketika masuk, kami bertemu dengan mahasiswa lain. Sepertinya mereka juga baru datang karena belum ada makanan dimejanya. Disana ada tiga orang. Satu namja, yaitu kangta oppa, dan dua yeoja, yang tidak lain adalah Yuri dan satu lagi aku tidak yakin siapa. Kami memutuskan untuk bergabung, karena Joy mengenal mereka bertiga.
Seohyun Pov end.
To be continue
Seohyun Pov.
"Aku terpesona olehmu, Seohyun"
Kalimat itu terdengar lucu dan aneh. Disamping aku yang sedikit senang karena merasa spesial, itu terkesan aneh ketika kalimat itu keluar darimu, Cho Kyuhyun.
Ingatanku langsung membawaku di hari itu, dua tahun yang lalu ketika kita duduk bertiga di kelas dengan Changmin. Changmin si playboy itu, yang sedang memandangku berkata "Kyuhyun-ah, bukankah Seohyun begitu mempesona?". Sambil mengucapkannya di depanku langsung. Pria itu memang tidak tahu malu.
Aku kemudian menunggu jawaban darimu sambil ber-aegyo. Aku tahu itu tak akan berhasil, dan aku merasa aegyo menjadi hal yang kusesali seumur hidup. Karena kau hanya menjawab "biasa saja" seraya bertingkah sok cool.
Maka dari itu, ketika kau mengucapkan kata itu hari ini, aku agak sedikit ragu. Pasalnya seorang Cho Kyuhyun jarang memuji wanita. Apa kau benar-benar tulus, aku lantas bertanya "Kenapa?"
"Entahlah, kau agak berbeda hari ini" jawabnya.
"Jinjja?" sahutku entah aku harus bagaimana membalasnya. Berterima kasih kah? Tapi untuk apa? Itu bukan hal yang tepat. Ku rasa karena efek make-up. Yah meskipun minimalis, hanya sekedar bedak dan lipstik.
Hyoyeon yang di sampingku berujar sambil menepuk pundakku "Bedalah oppa, Seohyun sekarang sudah bebas. Makanya wajahnya berseri-seri" timpalnya kepada Kyuhyun.
"Haha kau benar, Hyo." Aku menyetujuinya. Belum lama ini aku memang dinyatakan lulus perguruan tinggi dan siap untuk wisuda. Mungkin hal ini lah yang membuat aku tampak selalu senang, karena bebanku berkurang.
"Habis ini makan yuk" ajak Hyoyeon tiba-tiba. Aku kemudian langsung menyanggupi, begitu pula Kyuhyun. Begitulah, setelah semua menyelesaikan urusan masing-masing, kami segera berangkat ke resto dekat kampus.
Malam itu terasa dingin. Rintik-rintik hujan semenjak sore pun tidak berhenti. Tidak begitu deras, dan aku menikmati saat-saat seperti ini.
"Ahh~ hujan andwae! Aku tidak boleh terkena hujan" kulihat Joy dibelakang membentangkan hoodienya diatas kepalanya. Hyoyeon juga terlihat berlindung dibawahnya. "Aku juga tidak, soalnya nanti takut berubah jadi putri duyung" candanya
"Oh ayolah, kalian ini. Ini kan hanya rintik-rintik" sahutku
"Hei coba geser sedikit, aku juga tidak boleh terkena hujan" ujar Kyuhyun disisi yang lain. Kini Joy dihimpit dua orang yang sama-sama takut hujan. Aku tertawa dan menghampiri mereka iseng-iseng ikut berlindung dibawah hoodienya.
"Seohyuuunn~" teriak ketiganya, kode supaya aku minggir. Aihh~ kenapa hanya aku yang tidak boleh ikutan, tidak adil. "Sudah tidak cukup, Seohyun" ujar Kyuhyun seperti menjawab gumamanku. Aku tertawa kecil "Arraseo.."
Aku jalan duluan, sementara yang lain terlihat kesulitan karena berjalan bertiga dibawah satu jaket.
"Kyuhyun oppa! Aku tidak kebagian!"
"Kau harus tau Hyo, sebelah sini aku juga kebasahan"
"Terlebih lagi aku"
"Hei, tidakkah kalian berdua terlalu berisik? Ini jaketku!" Joy berusaha memisahkan mereka dengan mengklaim miliknya, tapi dibalas dengan lirikan sarkastik Kyuhyun dan Hyoyeon.
"Aniyaa~ jangan begitu Joy" timpal Kyuhyun
"Kau harus berbagi!" tambah Hyoyeon. Kini mereka berdua kompak.
Aku hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka, seperti anak kecil. Padahal umurnya sudah 20an semua. Sejenak kulihat Kyuhyun melepas hoodie Joy dan berlari ke arahku "Mending aku sama Seohyun deh." Kyuhyun melirikku sebentar sambil berjalan disampingku "Mereka berdua ribet".
Kemudian hanya ada keheningan mengiringi langkah kami. Aku maupun Kyuhyun tidak ada yang memulai ucapan satupun. Entah kenapa Kyuhyun juga jadi agak berbeda hari ini. Dia terasa lebih pendiam. Apa mungkin dia lelah? Apa yang harus aku lakukan?
"Hari ini aku pusing sekali" katanya mengakui. Ah ternyata benar, dia kelelahan.
"Kurang tidur, kali Kyu." jawabku
"Iya sepertinya, Seo"
"Kau terlalu banyak main game.." tebakku yang sudah pasti benar. Siapa yang tidak tahu game maniak seperti Kyuhyun? Dia hanya tersenyum tipis.
Joy dan Hyoyeon tiba-tiba berlari mendahului kami berdua, mereka kini jadi pimpinannya mencoba menemukan tempat yang cocok. Aku dan Kyuhyun hanya bisa mengikuti mereka, mengekor dari belakang seperti anak buah. Dan Joy bos nya. Kami mengitari hampir seluruh resto.
"Aih dimana lagi ya? Sepertinya tidak ada yang bagus.." ujar Joy tengah berpikir
"Dimana sajalah, aku sudah mulai lelah" lanjut Hyoyeon. Aku juga sudah lelah mengikuti keinginan maknae satu itu. Joy langsung memutar balik langkahnya "Kembali ke tempat yang tadi". Apa katanya?
"Kau tau? Semakin kita mencari yang sempurna, semakin kita tidak dapat apa-apa" kata ku kesal. Aku merasa Hyoyeon sedikit terhenyak, dan mengacungkan kedua jempolnya "Quote yang bagus Seo~".
Joy memilih tempat yang tidak jauh dari posisi kami berdiri. Ketika masuk, kami bertemu dengan mahasiswa lain. Sepertinya mereka juga baru datang karena belum ada makanan dimejanya. Disana ada tiga orang. Satu namja, yaitu kangta oppa, dan dua yeoja, yang tidak lain adalah Yuri dan satu lagi aku tidak yakin siapa. Kami memutuskan untuk bergabung, karena Joy mengenal mereka bertiga.
Seohyun Pov end.
To be continue
Komentar
Posting Komentar