(All cast are belong SM Entertainment. I just own story line)
Seohyun sedang menyarter mobilnya, saat seseorang tiba-tiba masuk ke dalam mobil dan duduk disampingnya.
"Ah kaget! Kyuhyun-ssi, apa yang kau lakukan?" Seohyun mengerutkan dahinya, heran ketika dilihatnya Kyuhyun menggesekkan punggungnya ke kursi, mencari posisi santai disamping kursi kemudi.
Tanpa ditanya Seohyun pun tau kalau Kyuhyun ingin menumpang. Namun, bukan itu masalahnya. Kenapa dia ingin menumpang? padahal Kyuhyun punya mobil sendiri. Dan mobilnya pun diparkir tidak jauh dari mobil Seohyun.
Pria itu hanya tersenyum manis sambil berujar "aku mau melihat cara menyetir Seo Joohyun". Seohyun bergumam dan mengangguk "geurrae.."
"Dan aku ingin merasakan naik mobil baru" lanjut Kyuhyun dengan senyum menggoda. Seohyun mulai menjalankan mobilnya keluar area kampus. "Ah seperti itu. Ku harap kau tidak cemas. Aku tidak begitu bagus dalam menyetir, namun tidak buruk juga. Mungkin seperti Donghae oppa"
"Mwo? Jinjja??" raut wajah Kyuhyun yang tadinya santai menjadi terlihat sedikit panik. Bahkan Seohyun terkikik, ketika ia melihat Kyuhyun tersenyum masam sambil menggapai handle pintu. Pasalnya semua orang tahu bagaimana cara Donghae menyetir. Dan Kyuhyun? Pengalaman pertama disetirin Donghae adalah pengalaman terburuknya seumur-umur.
Kemudian dengan jahil, Seohyun menghetak kemudinya. Kyuhyun tiba-tiba terserang sindrom panik "Tenang Seohyun tenang! Jangan panik" seru Kyuhyun, padahal dia sendirinya malah panik. Seohyun tertawa kecil "Ahaha mian~ hanya bercanda Kyu. Aku sudah mahir dari sekolah menggunakan mobil appa"
Kyuhyun menghembuskan napas lega "Ah~ jangan begitu dong Seohyun" sahutnya. Seketika ketegangan Kyuhyun mengendur dan kembali bersandar dengan santai. Seohyun merasa lucu melihatnya.
"Jadi kita mau makan dimana?" tanya Seohyun. Kyuhyun mengarahkan jalan sambil mengingat-ingat lokasi restonya. Mereka bertiga, bersama Seulgi berencana makan bersama siang itu. Namun Seulgi menggunakan mobilnya sendiri, yang saat ini mengekor dibelakang mobil Seohyun.
"Kau punya driving license kan?" tanya Kyuhyun interogatif.
"Bagaimana mungkin aku berani bawa mobil jika tidak ada driving license Kyu? Tentu ada" jelas Seohyun. Dia tidak ingin membuat kepanikan kedua, jika ia berpura-pura tidak punya lisensi mengemudi.
"Jadi bagaimana perasaanmu? Pasti senang punya mobil baru?" tanya Kyuhyun. "Eung. Karena ini memakai uang tabunganku sendiri, aku senang sekali. Dan kebetulan waktu itu ada potongan harga untuk pembelian tunai, makanya aku tak ragu lagi" Jawab Seohyun dengan antusias. "Sebenarnya appa dari pertama kali sudah ingin membelikan ini, tapi aku bersikeras tidak mau. Aku ingin menikmati hasil jerih payahku sendiri, Kyu" lanjutnya.
"Itu bagus Seo" sahut Kyuhyun memuji wanita disampingnya, yang kemudian dibalas senyum oleh Seohyun "terima kasih".
"Sudah pernah di servis?" tanya Kyuhyun lagi
"Belum." sahut Seohyun sekenanya.
"Kenapa?"
"Kan ada jadwalnya... ahh jinjja. Aku lupa isi bensin" ucap Seohyun. Kyuhyun melirik sebentar ke dalam indikator bensinnya lalu berujar "Gwaenchana. Ini kalau sampai Nowon juga masih kuat"
"Jeongmal? Nanti kalau mesinnya mati, kau yang dorong ya Kyu"
"Tenang saja, Seo. Kau tau, temanku pernah dengan bensin segini nekat pergi ke chonggye untuk mengunjungi orang tuanya. Dan.."
"Dan?" Seohyun menunggu jawabannya
"Mesinnya mati di meter min 100 dari rumahnya. Padahal kurang dari 100 meter dia sudah bisa istirahat dirumah. Hasilnya dia harus cari pom bensin yang lebih jauh lagi dari posisinya"
"Haha Kasian sekali.."
"Yaa, untung saja dia berangkat bersama temannya. Kalau tidak, dia akan bimbang antara meninggalkan mobilnya untuk cari bensin, atau mendorongnya sampai rumah"
"Ahaha itu pilihan yang sulit" mereka berdua tertawa membayangkannya. Dan pasti teman Kyuhyun yang satu itu sedang berdenging telinganya tengah dibicarakan. Sebenarnya ada rasa tidak tega. Namun Seokyu tidak bisa melewatkan kelucuan ini.
"Ngomong-ngomong setelah lulus ini, kau mau kemana?" tanya Kyuhyun mengubah topik. Seohyun menggeleng "aku belum punya bayangan. Sudah pasti pindah kerja, tapi belum tau dimana. Mungkin tak jauh dari sini"
"Tidak mau mencoba ke Seoul?" tawar Kyuhyun. Pilihan yang menarik pikir Seohyun "Boleh saja, kalau takdirku disana. Kenapa tidak? Bagaimana denganmu, Kyu? Mau ke Seoul juga?"
"Hmm" kedua mata Kyuhyun sedikit menerawang "Anii~ aku ingin mencoba bekerja di tempat terpencil.."
Seohyun terbungkam sejenak. Kalau begitu kita tidak akan bertemu lagi dong. Seohyun ingin menjawab seperti itu namun ditahannya. Dia akhirnya hanya berkata "kenapa?"
"Aku hanya ingin merasakannya saja. Seoul terlalu bising. Aku ingin mencoba ditempat yang lebih tenang.." ujar Kyuhyun mantap. Dibayangan Seohyun adalah tempat pelosok yang sangat jauh dari kota. Dimana tidak ada kemungkinan untuk mereka bertemu lagi.
Oh ayolah, zaman sekarang ini, teman dalam satu kota saja sulit ditemui. Apalagi di kota yang berbeda. Yah mungkin inilah akhir cerita Seohyun dan Kyuhyun.
"Bagaimana dengan S2 nya?" tanya Seohyun
"Aku mau S2. Aku masih mau belajar." jawabnya antusias "Kau bagaimana Seo?" sambungnya.
"Entah. Niat sudah pasti ada, namun tidak untuk waktu dekat.." jawab Seohyun ragu dan dibalas anggukan oleh Kyuhyun.
Lama mereka terdiam, sampai Kyuhyun menunjukkan jalan lagi. "Pertigaan depan, ke kanan yaa.."
"Ah? Ne.." Seohyun tergugah dan segera menyakan sein ke kanan. Diliriknya sekilas spion dikedua sisi mobilnya, memastikan bahwa Seulgi masih ada di belakangnya.
Seohyun sedang menyarter mobilnya, saat seseorang tiba-tiba masuk ke dalam mobil dan duduk disampingnya.
"Ah kaget! Kyuhyun-ssi, apa yang kau lakukan?" Seohyun mengerutkan dahinya, heran ketika dilihatnya Kyuhyun menggesekkan punggungnya ke kursi, mencari posisi santai disamping kursi kemudi.
Tanpa ditanya Seohyun pun tau kalau Kyuhyun ingin menumpang. Namun, bukan itu masalahnya. Kenapa dia ingin menumpang? padahal Kyuhyun punya mobil sendiri. Dan mobilnya pun diparkir tidak jauh dari mobil Seohyun.
Pria itu hanya tersenyum manis sambil berujar "aku mau melihat cara menyetir Seo Joohyun". Seohyun bergumam dan mengangguk "geurrae.."
"Dan aku ingin merasakan naik mobil baru" lanjut Kyuhyun dengan senyum menggoda. Seohyun mulai menjalankan mobilnya keluar area kampus. "Ah seperti itu. Ku harap kau tidak cemas. Aku tidak begitu bagus dalam menyetir, namun tidak buruk juga. Mungkin seperti Donghae oppa"
"Mwo? Jinjja??" raut wajah Kyuhyun yang tadinya santai menjadi terlihat sedikit panik. Bahkan Seohyun terkikik, ketika ia melihat Kyuhyun tersenyum masam sambil menggapai handle pintu. Pasalnya semua orang tahu bagaimana cara Donghae menyetir. Dan Kyuhyun? Pengalaman pertama disetirin Donghae adalah pengalaman terburuknya seumur-umur.
Kemudian dengan jahil, Seohyun menghetak kemudinya. Kyuhyun tiba-tiba terserang sindrom panik "Tenang Seohyun tenang! Jangan panik" seru Kyuhyun, padahal dia sendirinya malah panik. Seohyun tertawa kecil "Ahaha mian~ hanya bercanda Kyu. Aku sudah mahir dari sekolah menggunakan mobil appa"
Kyuhyun menghembuskan napas lega "Ah~ jangan begitu dong Seohyun" sahutnya. Seketika ketegangan Kyuhyun mengendur dan kembali bersandar dengan santai. Seohyun merasa lucu melihatnya.
"Jadi kita mau makan dimana?" tanya Seohyun. Kyuhyun mengarahkan jalan sambil mengingat-ingat lokasi restonya. Mereka bertiga, bersama Seulgi berencana makan bersama siang itu. Namun Seulgi menggunakan mobilnya sendiri, yang saat ini mengekor dibelakang mobil Seohyun.
"Kau punya driving license kan?" tanya Kyuhyun interogatif.
"Bagaimana mungkin aku berani bawa mobil jika tidak ada driving license Kyu? Tentu ada" jelas Seohyun. Dia tidak ingin membuat kepanikan kedua, jika ia berpura-pura tidak punya lisensi mengemudi.
"Jadi bagaimana perasaanmu? Pasti senang punya mobil baru?" tanya Kyuhyun. "Eung. Karena ini memakai uang tabunganku sendiri, aku senang sekali. Dan kebetulan waktu itu ada potongan harga untuk pembelian tunai, makanya aku tak ragu lagi" Jawab Seohyun dengan antusias. "Sebenarnya appa dari pertama kali sudah ingin membelikan ini, tapi aku bersikeras tidak mau. Aku ingin menikmati hasil jerih payahku sendiri, Kyu" lanjutnya.
"Itu bagus Seo" sahut Kyuhyun memuji wanita disampingnya, yang kemudian dibalas senyum oleh Seohyun "terima kasih".
"Sudah pernah di servis?" tanya Kyuhyun lagi
"Belum." sahut Seohyun sekenanya.
"Kenapa?"
"Kan ada jadwalnya... ahh jinjja. Aku lupa isi bensin" ucap Seohyun. Kyuhyun melirik sebentar ke dalam indikator bensinnya lalu berujar "Gwaenchana. Ini kalau sampai Nowon juga masih kuat"
"Jeongmal? Nanti kalau mesinnya mati, kau yang dorong ya Kyu"
"Tenang saja, Seo. Kau tau, temanku pernah dengan bensin segini nekat pergi ke chonggye untuk mengunjungi orang tuanya. Dan.."
"Dan?" Seohyun menunggu jawabannya
"Mesinnya mati di meter min 100 dari rumahnya. Padahal kurang dari 100 meter dia sudah bisa istirahat dirumah. Hasilnya dia harus cari pom bensin yang lebih jauh lagi dari posisinya"
"Haha Kasian sekali.."
"Yaa, untung saja dia berangkat bersama temannya. Kalau tidak, dia akan bimbang antara meninggalkan mobilnya untuk cari bensin, atau mendorongnya sampai rumah"
"Ahaha itu pilihan yang sulit" mereka berdua tertawa membayangkannya. Dan pasti teman Kyuhyun yang satu itu sedang berdenging telinganya tengah dibicarakan. Sebenarnya ada rasa tidak tega. Namun Seokyu tidak bisa melewatkan kelucuan ini.
"Ngomong-ngomong setelah lulus ini, kau mau kemana?" tanya Kyuhyun mengubah topik. Seohyun menggeleng "aku belum punya bayangan. Sudah pasti pindah kerja, tapi belum tau dimana. Mungkin tak jauh dari sini"
"Tidak mau mencoba ke Seoul?" tawar Kyuhyun. Pilihan yang menarik pikir Seohyun "Boleh saja, kalau takdirku disana. Kenapa tidak? Bagaimana denganmu, Kyu? Mau ke Seoul juga?"
"Hmm" kedua mata Kyuhyun sedikit menerawang "Anii~ aku ingin mencoba bekerja di tempat terpencil.."
Seohyun terbungkam sejenak. Kalau begitu kita tidak akan bertemu lagi dong. Seohyun ingin menjawab seperti itu namun ditahannya. Dia akhirnya hanya berkata "kenapa?"
"Aku hanya ingin merasakannya saja. Seoul terlalu bising. Aku ingin mencoba ditempat yang lebih tenang.." ujar Kyuhyun mantap. Dibayangan Seohyun adalah tempat pelosok yang sangat jauh dari kota. Dimana tidak ada kemungkinan untuk mereka bertemu lagi.
Oh ayolah, zaman sekarang ini, teman dalam satu kota saja sulit ditemui. Apalagi di kota yang berbeda. Yah mungkin inilah akhir cerita Seohyun dan Kyuhyun.
"Bagaimana dengan S2 nya?" tanya Seohyun
"Aku mau S2. Aku masih mau belajar." jawabnya antusias "Kau bagaimana Seo?" sambungnya.
"Entah. Niat sudah pasti ada, namun tidak untuk waktu dekat.." jawab Seohyun ragu dan dibalas anggukan oleh Kyuhyun.
Lama mereka terdiam, sampai Kyuhyun menunjukkan jalan lagi. "Pertigaan depan, ke kanan yaa.."
"Ah? Ne.." Seohyun tergugah dan segera menyakan sein ke kanan. Diliriknya sekilas spion dikedua sisi mobilnya, memastikan bahwa Seulgi masih ada di belakangnya.
Komentar
Posting Komentar