There we were. Jembatan cinta part II. Terdengar norak ngga sih? Padahal jembatannya biasa kok, ngga istimewa. Melengkung setengah lingkaran, dan berbentuk love pun.. tidak. Tidak ada kunci gembok seperti di namsan, tidak ada patung bae yongjun seperti di winter sonata.
Gimana itu bisa dinamain jembatan cinta? Entahlah. Tapi viewnya lumayan bagus buat foto-foto.
Ah~ maybe, karena tempat itu khusus buat yang berpacaran.
Ada jalan yang membentang setelah jembatan itu. Panjang sangat. 2.5km ada kali yaa. Kita menelusuri jalan itu sambil mengambil gambar. Kita sampai di segara, pinggiran pantai, dengan pasir putih yang basah kita menuliskan apa yang kita ingin tulis disitu.
Ada yang nulis “Selamat HUT RI ke 70”, ada yang “I LOVE YOU, PACAR”. Saya pribadi yang LDR (Lu doang relationship) hanya bisa menuliskan—someone whom I really miss..
CKH—satu-satunya orang yang bisa dikangenin secara sepihak. Ngenes? Masa bodo. I’m happy even just thinking of him.
Abis itu kita ke daerah mangrove (hutan bakau). Udah tau lah yaa mau ngapain, anak-anak tuh pasti ngga jauh-jauh dari foto-foto. Dan biasanya satu tempat tuh ngga cukup sekali. Soalnya saya pun begitu. Cuman kemaren doang nih yang ngga mood. Tiba-tiba pusing dan ngga enak badan.
Sementara yang lain sibuk narsis, saya duduk lemes di bawah pohon, menunggu yang lain selesai agar kita bisa kembali ke rumah.
Kangen berat sama Cho Kyuhyun.. #plak
Bohong deng, aku tuh kangen beratnya lebih ke kamu. Iya! Kamu yang lagi baca tulisan ini. Jangan pura-pura ngga liat! Sehat-sehat yaa, makanlah dengan teratur, dan istirahat yang cukup ^_^
Komentar
Posting Komentar