Yuri bersandar di depan pintu rumah Eunhyuk. Lagi-lagi ia tidak menemukan kekasihnya di sana. Maka dari itu dia memutuskan untuk menunggu sampai Eunhyuk pulang.
"Oh~ Yuri-ssi. Syukurlah kau ada disini" sahut sebuah suara yang tak lain adalah suara Yesung
"Ada apa?" Yuri berusaha berdiri dan menghadap Yesung. Sepertinya Yesung ingin menyampaikan sesuatu.
"Aku coba menghubungimu dan ke rumah tapi kau tak ada"
"Aku menjatuhkan ponselku di rumah. Kenapa?" tanya Yuri cemas. Perasaannnya tiba-tiba tidak enak.
"Aku agak bingung bagaimana menyampaikannya padamu. Eunhyuk.." Yesung mengambil nafas dalam-dalam. "Dia kecelakaan, sekarang koma di rumah sakit"
"Apa? Tidak mungkin.."
"Aku akan mengantarmu kesana. Naiklah."
.
.
.
.
Seminggu kemudian. Percakapan lewat telfon.
"Seohyun.. aku sudah putus"
"Yuri, kau bercanda"
"Aku serius"
"Apa dia belum siuman?"
"Sudah 3 hari yang lalu. Tapi dia tidak mengingatku. Dia lupa ingatan. Sebagian memorinya hilang. Termasuk aku"
"Siapa yang memutuskannya?"
"Aku. Awalnya aku bisa menerima, dan berniat memulihkan ingatannya. Tapi hatiku sakit ketika dia melihatku seperti orang asing"
"Kau harus lebih tabah"
"Aku sudah coba baik kepadanya. Tapi dia tidak bisa menghargaiku. Aku membelikannya tiket pesawat ke Gyeonggi untuk menemui orang tuanya. Dan dia mengabaikannya."
"Benarkah?"
"Sampai masa berlaku tiket itu habis. Dia malah pulang sendiri dengan kereta."
"Dia bisa setega itu?"
"Setelah putus aku menyapanya. Dan dia tersenyum. Senyum pertama kali semenjak dia sadar dari koma. Ku rasa ini memang keinginannya"
"Kenapa kau tidak tunjukkan rekaman itu"
"Tidak. Aku punya firasat, dia tidak akan percaya."
"Sayang sekali, Yuri-ssi"
"Tidak apa-apa, aku juga sudah punya pengganti"
"Jinjja?"
"Namanya Kim Yesung.."
.
.
.
.
Sebulan kemudian..
Seohyun tengah memperhatikan pelajaran, ketika secarik kertas lipat menyentuh kulitnya. Yuri yang di sampingnya, mengisyaratkan untuk baca kertas itu.
Seohyun membuka kertas itu. Di dalamnya tertulis.. "Perhatikan Kyuhyun, dia lucu sekali"
Seohyun mencuri pandang ke arah Kyuhyun dan dia tertawa tipis. Ekspresi Kyuhyun saat itu adalah seperti anak kecil yang sedang menyimak guru TK-nya bercerita.
"Ngomong-ngomong bagaimana Yesung?" Seohyun memulai pembicaraan, ketika kuliah baru selesai.
"Aku tidak sempat jadian dengannya"
"Sekarang single dong?" tanya Seohyun
"Oh iya, aku ada tiket festival jazz untuk dua orang. Kau mau?" tawar Yuri mengenyahkan pertanyaan Seohyun.
"Memang kau tidak bisa pergi?" Seohyun melihat daftar penyanyi yang tertera di tiket itu. Ia mengerutkan dahi, tidak berminat.
"Bisa. Aku kebetulan dapat 4 tiket. Dua untukku, kalau kau mau, ambil saja dua"
Seohyun mengembalikannya ke Yuri. Dia malas kemana-mana, lagi pula tidak ada yang bisa dia ajak nonton. "Tidak, terima kasih. Kau pergi dengan abangmu?"
Cengiran Yuri memberikan kesan aneh pada Seohyun. "Bukan.."
"Pergi sama Lee Hyukjae" ujar Yuri senang sambil mehrong
"Mwo? Yakkk! Kau balikan lagi dengannya!?"
"Hhahahah" Yuri tertawa sambil meninggalkan kelas dengan gembira
THE END
Komentar
Posting Komentar