Di namsan tower.
"Lee Jieun"
"Ne, Hyuk oppa?"
"Aku berlari dari dorm kesini untuk menemuimu. Sebenarnya ada apa?" Eunhyuk berusaha menstabilkan suaranya yang ngos-ngosan ketika dilihatnya Jieun menatapnya dengan teduh.
Suatu sabtu malam, Eunhyuk dikagetkan oleh isi pesan pacarnya, Lee Jieun. Begitu membaca isi pesan, ia langsung berlari menuju namsan tower untuk menemui wanita itu.
"Aku ingin mengatakan sesuatu" ujar Jieun
"Apa itu?" tanya Eunhyuk penasaran. Mungkin sesuatu ini penting sekali sampai tidak bisa dibicarakan ditelfon.
"Aku...."
Waktu terasa berjalan lambat kala kedua mata mereka bertemu.
"Aku ingin kita putus.."
"Ne? Ap..apa yang.."
"Hubungan kita memang baik-baik saja. Tapi aku tidak ingin terikat oleh namja yang bau kaos kaki, namja yang makannya banyak, namja yang gosok gigi cuma seminggu sekali. Pokoknya kita putus! Selamat tinggal!"
Eunhyuk masih terpaku, ketika Jieun sudah menghilang dari tempatnya "Jieun-ie!! Tunggu! Kita bisa bicarakan ini kan?! Tunggu dulu, kau tidak boleh ngambil keputusan secara sepihak begitu!"
"Andwae Jieun-ie! Andwae!!!"
"LEE JIEUN!!!!"
"Apaan hyung?"
Eunhyuk tersadar dengan kening penuh dengan keringat. Mimpi buruk itu membuatnya kehilangan asupan udara, Dia menoleh dan mendapati Kyuhyun, donsaeng jahil sepanjang sejarah sedang tertawa puas.
"Mimpi diputusin ya hyung? Hahaha"
"Ahh~ syukurlah. Cuma mimpi" Eunhyuk meraih ponselnya cepat. Foto dirinya dan Jieun masih terpampang manis di wallpaper ponselnya. Bahkan pesan "selamat malam" dari Jieun masih ada di kakao talk-nya.
"Ini pasti gara-gara kau. Apa yang kau lakukan dikamarku??" tuduh Eunhyuk. Memang siapa lagi, yang membuat sugesti mimpi buruk ke dirinya, selain Kyuhyun?
"Mau ngajak main. Ayo kita main, hyung!" ujar Kyuhyun dengan berbinar-binar.
"Tidak mau." Eunhyuk memeluk gulingnya, siap tidur lagi. Ia baru saja mau memejamkan matanya, kalau Kyuhyun tidak mengetuk-ngetukan kepalanya dengan selembar kertas.
"Apa ini?" tanya Eunhyuk
"Tiket bermain seharian bersama hyung. Hyung yang buat waktu itu" jawab Kyuhyun polos.
"Kapan aku membuat ini? Aku merasa tidak pernah"
"Minggu lalu. Aku waktu itu ingin bermain sama hyung, tapi hyung tidak bisa. Jadi hyung membuat tiket pengganti untuk dipakai hari ini."
Eunhyuk menggenggam tiket itu meringis. Tiket itu masih rapi, bukti Kyuhyun menjaganya dengan baik. Tapi di hari sabtu ini kan dia mau tidur-tiduran sampai puas.
"Bagaimana kalo besok?" tawarnya
"Bisa saja sih. Tapi ini..." Kyuhyun menunjuk tulisan bagian belakang tiket...
(Diundur satu hari, denda satu juta)
"Yak!! Siapa yang menulis ini!?"
"Hyung sendiri.."
"Jinjja? Arrgghhhh" teriak Eunhyuk frustasi. Dia langsung menatap adiknya jengkel. Sedangkan yang ditatap tersenyum mengejek.
Eunhyuk nyerah. Dia merasa terkalahkan oleh kecerdikan adiknya. Tidak apa lah, daripada denda sejuta, batinnya. Akhirnya ia menghembuskan napas kuat-kuat seraya berujar "Baiklah. mau main apa?"
"Assa! Main pesawat-pesawatan hyung. Aku jadi pramugari dan pilotnya. Hyung jadi penumpangnya"
"Oke"
Kyuhyun dengan sigap langsung membenahi ruang tengah menjadi area permainan. Sedangkan Eunhyuk berbaring lemas di sofa, menunggu Kyuhyun sampai beres.
"Selamat datang di penerbangan ''Kyuhyun ganteng'' airlines" sapa Kyuhyun. Eunhyuk mendengus, kalaupun ada, aku tidak akan milih penerbangan ini, pikir Eunhyuk.
"Permisi, tiket satu tujuan Hawaii. Kelas eksekutif yaa" pesan Eunhyuk
"Hyung sesuaikan sama dompet dong! Aku tau ini permainan, tapi harus yang realistis"
"Iya iya bawel! Tiket satu kelas ekonomi!" ujar Eunhyuk setengah kesal. Kyuhyun tersenyum senang sambil menyerahkan tiket mainannya "Ini silahkan"
Eunhyuk menghampiri bangku mainan, disampingnya sudah ada Kyuhyun lengkap dengan pakaian pramugari dan wignya. Entah darimana ia mendapatkan benda itu.
"Anda ingin membaca koran?" tawar Kyuhyun mengangsurkan koran-koran lama yang tergeletak di dorm.
"Terima kasih" sambar Eunhyuk kemudian membuka halamannya satu per satu.
"Perhatian! Saya akan menjelaskan cara memakai sebuk pengaman. Mohon perhatiannya bapak yang sedang baca koran!"
Eunhyuk menutup korannya dengan wajah ditekuk. Sepertinya donsaengnya itu sengaja ngerjain dia. "Neeee~~"
Selesai memberi instruksi, Kyuhyun berganti baju pilot dan duduk dibelakang kemudi pesawat.
"Baiklah pesawat akan berangkat. Ngeeeennng~" Kyuhyun sibuk berpura-pura mengendalikan pesawat. Sementara Eunhyuk sudah menguap dari tadi.
Eunhyuk yang sedang kebosanan tiba-tiba dapat ide cemerlang. Bagaimana kalau ia tidur saja? Biasanya dipesawat kan penumpang pasti tidur.
"Hyuuung.." panggil Kyuhyun lirih
"Mwoya? Eh kau kenapa?" Eunhyuk kaget melihat adiknya sedih
"Pasti hyung berpikir ini hanya mainan anak-anak. Hyung sama sekali tidak menikmati permainan ini. Apa kita sudahan saja?"
Karena tidak tega, ia segera menampakkan wajah semangat "Ah tidak!! Hyung sangat suka! Ngeeeenngg ngeeeenng~ woohooo ngeeenng"
Kyuhyun mematung seraya berkata "Hyung kekanak-kanakan banget sih"
"Eh!?"
Salah lagi. Dia nggak tau apa, kalau hyung mengkhawatirkannya. Jangan-jangan tadi pura-pura, batin Eunhyuk. Ingin rasanya ia meremas-remas kepala adiknya.
"Kapan selesai mainnya?" tanya Eunhyuk
"Kalau pesawat sudah sampai hawaii" jawab Kyuhyun. Dia sedang sibuk berbenah-benah sesuatu yang lain.
"Bagaimana kalau ceritanya kita sudah sampai?"
"Pesawat tujuan hawaii akan tiba 8 jam lagi. jadi sambil menunggu kita main jual-jualan di pesawat. Saya menjual jeruk, silahkan beli.."
"Apes banget.."
THE END
"Lee Jieun"
"Ne, Hyuk oppa?"
"Aku berlari dari dorm kesini untuk menemuimu. Sebenarnya ada apa?" Eunhyuk berusaha menstabilkan suaranya yang ngos-ngosan ketika dilihatnya Jieun menatapnya dengan teduh.
Suatu sabtu malam, Eunhyuk dikagetkan oleh isi pesan pacarnya, Lee Jieun. Begitu membaca isi pesan, ia langsung berlari menuju namsan tower untuk menemui wanita itu.
"Aku ingin mengatakan sesuatu" ujar Jieun
"Apa itu?" tanya Eunhyuk penasaran. Mungkin sesuatu ini penting sekali sampai tidak bisa dibicarakan ditelfon.
"Aku...."
Waktu terasa berjalan lambat kala kedua mata mereka bertemu.
"Aku ingin kita putus.."
"Ne? Ap..apa yang.."
"Hubungan kita memang baik-baik saja. Tapi aku tidak ingin terikat oleh namja yang bau kaos kaki, namja yang makannya banyak, namja yang gosok gigi cuma seminggu sekali. Pokoknya kita putus! Selamat tinggal!"
Eunhyuk masih terpaku, ketika Jieun sudah menghilang dari tempatnya "Jieun-ie!! Tunggu! Kita bisa bicarakan ini kan?! Tunggu dulu, kau tidak boleh ngambil keputusan secara sepihak begitu!"
"Andwae Jieun-ie! Andwae!!!"
"LEE JIEUN!!!!"
"Apaan hyung?"
Eunhyuk tersadar dengan kening penuh dengan keringat. Mimpi buruk itu membuatnya kehilangan asupan udara, Dia menoleh dan mendapati Kyuhyun, donsaeng jahil sepanjang sejarah sedang tertawa puas.
"Mimpi diputusin ya hyung? Hahaha"
"Ahh~ syukurlah. Cuma mimpi" Eunhyuk meraih ponselnya cepat. Foto dirinya dan Jieun masih terpampang manis di wallpaper ponselnya. Bahkan pesan "selamat malam" dari Jieun masih ada di kakao talk-nya.
"Ini pasti gara-gara kau. Apa yang kau lakukan dikamarku??" tuduh Eunhyuk. Memang siapa lagi, yang membuat sugesti mimpi buruk ke dirinya, selain Kyuhyun?
"Mau ngajak main. Ayo kita main, hyung!" ujar Kyuhyun dengan berbinar-binar.
"Tidak mau." Eunhyuk memeluk gulingnya, siap tidur lagi. Ia baru saja mau memejamkan matanya, kalau Kyuhyun tidak mengetuk-ngetukan kepalanya dengan selembar kertas.
"Apa ini?" tanya Eunhyuk
"Tiket bermain seharian bersama hyung. Hyung yang buat waktu itu" jawab Kyuhyun polos.
"Kapan aku membuat ini? Aku merasa tidak pernah"
"Minggu lalu. Aku waktu itu ingin bermain sama hyung, tapi hyung tidak bisa. Jadi hyung membuat tiket pengganti untuk dipakai hari ini."
Eunhyuk menggenggam tiket itu meringis. Tiket itu masih rapi, bukti Kyuhyun menjaganya dengan baik. Tapi di hari sabtu ini kan dia mau tidur-tiduran sampai puas.
"Bagaimana kalo besok?" tawarnya
"Bisa saja sih. Tapi ini..." Kyuhyun menunjuk tulisan bagian belakang tiket...
(Diundur satu hari, denda satu juta)
"Yak!! Siapa yang menulis ini!?"
"Hyung sendiri.."
"Jinjja? Arrgghhhh" teriak Eunhyuk frustasi. Dia langsung menatap adiknya jengkel. Sedangkan yang ditatap tersenyum mengejek.
Eunhyuk nyerah. Dia merasa terkalahkan oleh kecerdikan adiknya. Tidak apa lah, daripada denda sejuta, batinnya. Akhirnya ia menghembuskan napas kuat-kuat seraya berujar "Baiklah. mau main apa?"
"Assa! Main pesawat-pesawatan hyung. Aku jadi pramugari dan pilotnya. Hyung jadi penumpangnya"
"Oke"
Kyuhyun dengan sigap langsung membenahi ruang tengah menjadi area permainan. Sedangkan Eunhyuk berbaring lemas di sofa, menunggu Kyuhyun sampai beres.
"Selamat datang di penerbangan ''Kyuhyun ganteng'' airlines" sapa Kyuhyun. Eunhyuk mendengus, kalaupun ada, aku tidak akan milih penerbangan ini, pikir Eunhyuk.
"Permisi, tiket satu tujuan Hawaii. Kelas eksekutif yaa" pesan Eunhyuk
"Hyung sesuaikan sama dompet dong! Aku tau ini permainan, tapi harus yang realistis"
"Iya iya bawel! Tiket satu kelas ekonomi!" ujar Eunhyuk setengah kesal. Kyuhyun tersenyum senang sambil menyerahkan tiket mainannya "Ini silahkan"
Eunhyuk menghampiri bangku mainan, disampingnya sudah ada Kyuhyun lengkap dengan pakaian pramugari dan wignya. Entah darimana ia mendapatkan benda itu.
"Anda ingin membaca koran?" tawar Kyuhyun mengangsurkan koran-koran lama yang tergeletak di dorm.
"Terima kasih" sambar Eunhyuk kemudian membuka halamannya satu per satu.
"Perhatian! Saya akan menjelaskan cara memakai sebuk pengaman. Mohon perhatiannya bapak yang sedang baca koran!"
Eunhyuk menutup korannya dengan wajah ditekuk. Sepertinya donsaengnya itu sengaja ngerjain dia. "Neeee~~"
Selesai memberi instruksi, Kyuhyun berganti baju pilot dan duduk dibelakang kemudi pesawat.
"Baiklah pesawat akan berangkat. Ngeeeennng~" Kyuhyun sibuk berpura-pura mengendalikan pesawat. Sementara Eunhyuk sudah menguap dari tadi.
Eunhyuk yang sedang kebosanan tiba-tiba dapat ide cemerlang. Bagaimana kalau ia tidur saja? Biasanya dipesawat kan penumpang pasti tidur.
"Hyuuung.." panggil Kyuhyun lirih
"Mwoya? Eh kau kenapa?" Eunhyuk kaget melihat adiknya sedih
"Pasti hyung berpikir ini hanya mainan anak-anak. Hyung sama sekali tidak menikmati permainan ini. Apa kita sudahan saja?"
Karena tidak tega, ia segera menampakkan wajah semangat "Ah tidak!! Hyung sangat suka! Ngeeeenngg ngeeeenng~ woohooo ngeeenng"
Kyuhyun mematung seraya berkata "Hyung kekanak-kanakan banget sih"
"Eh!?"
Salah lagi. Dia nggak tau apa, kalau hyung mengkhawatirkannya. Jangan-jangan tadi pura-pura, batin Eunhyuk. Ingin rasanya ia meremas-remas kepala adiknya.
"Kapan selesai mainnya?" tanya Eunhyuk
"Kalau pesawat sudah sampai hawaii" jawab Kyuhyun. Dia sedang sibuk berbenah-benah sesuatu yang lain.
"Bagaimana kalau ceritanya kita sudah sampai?"
"Pesawat tujuan hawaii akan tiba 8 jam lagi. jadi sambil menunggu kita main jual-jualan di pesawat. Saya menjual jeruk, silahkan beli.."
"Apes banget.."
THE END
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus