Tidak ada yang pasti didunia ini. Satu-satunya yang pasti hanyalah ketidakpastian itu sendiri. Jadi.. bila esok hari aku berbeda dan tidak sama seperti aku yang kemarin, tolong pahamilah itu.
Me : Kyuhyun-ah!
Kyu : Wae?
Me : Halmarisseo.. (aku ingin mengungkapkan sesuatu)
Kyu : Marhae.. (Katakanlah..)
Me : Nan kkumi isseo (Aku punya impian). Aku tadinya bangga dengan impian itu. Tetapi setelah tahu fakta-faktanya dari dosen di kelasku, dan tentunya dari pengalaman beliau, aku jadi malu untuk mengakuinya. Aku bahkan ingin mengganti cita-citaku. Eotteoke?
Kyu : Itu tergantung kata hatimu. Kau ingin tetap pada impian itu, atau menggantinya.
Me : Sebenarnya aku masih ingin.
Kyu : Baiklah, jalani saja.
Me : Tidak semudah itu. Karena ucapannya aku jadi terintimidasi. Dia bilang seperti ini, "Chirokyu-ssi, selain menjadi dosen, saya menjalani pekerjaan itu. Meski saya menjalaninya, bukan berarti saya ingin mahasiswa saya menjadi seperti saya..."
#Two days ago..
Seon : Jangan biarkan cita-citamu menjadi mundur. Pekerjaan itu... jadikanlah pilihan untuk nomor sekian..
Me : Ne seongsangnim..
Seon : Kesejahteraan tidak akan Anda dapatkan disitu.
Me : Algeseumnida. Keundae.. kenapa banyak orang yang menginginkan pekerjaan itu?
Seon : Prestige yang besar. Orang-orang menilai kesuksesan dengan jabatan, bukan material. Itu lah yang ditawarkan dengan pekerjaan itu.
Seon : Tapi, aku tekankan sekali lagi, kau tidak akan sejahtera. Chirokyu-ssi, Anda itu pintar. Alangkah lebih baik jika bekerja di perusahaan manufaktur. Karena jika Anda tidak dihargai (diberi kesejahteraan), Anda bisa pindah ke tempat lain.
Seon : Kalau disini tidak bisa. Anda harus tetap bekerja. Bila resign, Anda tidak dapat apapun. Tempat ini juga tidak mempertimbangkan prestasi. Karyawan dengan IPK 2, diperlakukan sama dengan yang memiliki IPK 3. Pengangkatan terjadi 4 tahun sekali, secara konstan, berdasarkan lamanya Anda bekerja ditempat itu. Bukan karena prestasi Anda.
Me : ....
Seon : Kalau Anda menginginkan dana pensiun, Anda bisa memulai investasi dari sekarang. Tanpa harus tergantung oleh pekerjaan itu.
Me : Ne. Itu yang saya inginkan, Seosaengnim. Pekerjaan itu tetap memberi dana pensiun meski saya sudah tidak bekerja lagi.
Seon : Saya anjurkan untuk memilih investasi aktiva untuk dana pensiun Anda.
Me : Ne..
=====
Kyu : Ahh~ kau ingin jadi pegawai negri rupanya..
Me : NE! Keu seonsaengnim bilang padaku tidak akan sejahtera. Tapi faktanya tidak sedikit pegawai negri yang bermobil alphard, bmw, ahh pokoknya yang bagus-bagus! Heol keotjimariya~
Kyu : Mungkin itu kredit..
Me : Yakk! Kau mendukung dia daripada aku?? Heeeuuung~ Pertemuan kemarin itu... huesoseo. Mungkin baiknya aku tak datang ke kelas..
Kyu : Jangan bilang seperti itu. Tidak baik. Memang siapa yang mulai duluan bahas itu?
Me : #mikir2# aku sih..
Kyu : #tertawa#
Me : Aku tadinya cuma tanya, apa masih bisa masuk pegawai negri kalau nilai C? Dia bilang bisa, karena masih ada tes tertulis. Lalu dia tanya, memang siapa yang mau jadi pegawai negri. Begitu aku mengaku, dia langsung bilang cita-citaku mundur.
Kyu : Chankam.. dia bilang cita-citamu mundur. Memang sebelumnya kau ingin jadi apa?
Me : #mikir2# Eumm.. Iya juga. Seingatku aku belum pernah menceritakannya pada siapapun. Entahlah dia tahu darimana.
Kyu : Itu tidak nyambung, Chirokyu. Aku nanya apa, kamu jawab apa.
Me : Auditor, dwesseo? Sebelumnya aku ingin bekerja di kantor akuntan publik. Biarpun dimulai dari pegawai rendahan dulu, mungkin suatu saat aku bisa jadi auditor professional.
Kyu : Lalu kenapa tiba-tiba ingin jadi pegawai negri?
Me : Karena impian eomma. Eomma menginginkanku jadi pegawai negri.
Kyu : Jadi atas dasar eomma mu?
Me : Ne
Kyu : Heol #mendesah# Chagiya~ dengarkan aku.. siapa yang memiliki dirimu
Me : Eomma. Dan appa.
Kyu : Bukan. Kau adalah milikmu. Orang tua yang baik akan mendukung semua cita-cita anaknya. Kalau kau mengejar impian atas dasar orang tua, kau tidak akan melakukannya sepenuh hati..
Me : Tapi aku hanya ingin menjalani hidup sesuai dengan yang eomma mau. Agar dia bangga memilikiku..
Kyu : Uri appa do. Appa ku memintaku untuk jadi pengacara. Tapi aku memiliki impian sendiri untuk jadi penyanyi. Dan sekarang? Kau lihat? Apa appaku masih marah karena aku memperjuangkan cita-citaku? Tidak, justru dia berbalik mendukungku. Kau tau kan, sekarang appa sangat bangga padaku. Bahkan dia mengucapkannya berkali-kali di media.
Me : Narsis!!
Kyu : Tapi memang itu kenyataannya. Geurraeso.. kalau ingin jadi auditor, lakukanlah usaha-usaha untuk mencapai itu.
Me : Kau mengubah cita-citamu saat masih muda, jadinya tidak sulit. Sedangkan aku sudah memasuki usia 20. Aniyaa tahun ini 21. T.T
Kyu : Usia 20 itu masih usia imut-imut, Chagiyaa ^_^ tidak apa-apa untuk merubah tujuan. Kau masih punya 80 tahun untuk masa depan.
Me : Kau pikir aku hidup sampai 100 tahun, heh? -_-
Kyu : Pikir positif saja..
Me : Ne, eomma juga sebenarnya juga bilang padaku, meski dia ingin aku jadi pegawai negri, tapi semua keputusan ada dalam diriku. Dia akan mendukungku..
Kyu : Nah. jadi tak perlu susah hati. Beda dengan appa ku dulu, yang sangat menentang keras saat aku memutuskan jadi penyanyi.
Me : Ne.. untungnya kau bandel dan keras kepala..
Kyu : Sshh.. itu pujian atau bukan?
Me : Kekekke~
THE END
Me : Kyuhyun-ah!
Kyu : Wae?
Me : Halmarisseo.. (aku ingin mengungkapkan sesuatu)
Kyu : Marhae.. (Katakanlah..)
Me : Nan kkumi isseo (Aku punya impian). Aku tadinya bangga dengan impian itu. Tetapi setelah tahu fakta-faktanya dari dosen di kelasku, dan tentunya dari pengalaman beliau, aku jadi malu untuk mengakuinya. Aku bahkan ingin mengganti cita-citaku. Eotteoke?
Kyu : Itu tergantung kata hatimu. Kau ingin tetap pada impian itu, atau menggantinya.
Me : Sebenarnya aku masih ingin.
Kyu : Baiklah, jalani saja.
Me : Tidak semudah itu. Karena ucapannya aku jadi terintimidasi. Dia bilang seperti ini, "Chirokyu-ssi, selain menjadi dosen, saya menjalani pekerjaan itu. Meski saya menjalaninya, bukan berarti saya ingin mahasiswa saya menjadi seperti saya..."
#Two days ago..
Seon : Jangan biarkan cita-citamu menjadi mundur. Pekerjaan itu... jadikanlah pilihan untuk nomor sekian..
Me : Ne seongsangnim..
Seon : Kesejahteraan tidak akan Anda dapatkan disitu.
Me : Algeseumnida. Keundae.. kenapa banyak orang yang menginginkan pekerjaan itu?
Seon : Prestige yang besar. Orang-orang menilai kesuksesan dengan jabatan, bukan material. Itu lah yang ditawarkan dengan pekerjaan itu.
Seon : Tapi, aku tekankan sekali lagi, kau tidak akan sejahtera. Chirokyu-ssi, Anda itu pintar. Alangkah lebih baik jika bekerja di perusahaan manufaktur. Karena jika Anda tidak dihargai (diberi kesejahteraan), Anda bisa pindah ke tempat lain.
Seon : Kalau disini tidak bisa. Anda harus tetap bekerja. Bila resign, Anda tidak dapat apapun. Tempat ini juga tidak mempertimbangkan prestasi. Karyawan dengan IPK 2, diperlakukan sama dengan yang memiliki IPK 3. Pengangkatan terjadi 4 tahun sekali, secara konstan, berdasarkan lamanya Anda bekerja ditempat itu. Bukan karena prestasi Anda.
Me : ....
Seon : Kalau Anda menginginkan dana pensiun, Anda bisa memulai investasi dari sekarang. Tanpa harus tergantung oleh pekerjaan itu.
Me : Ne. Itu yang saya inginkan, Seosaengnim. Pekerjaan itu tetap memberi dana pensiun meski saya sudah tidak bekerja lagi.
Seon : Saya anjurkan untuk memilih investasi aktiva untuk dana pensiun Anda.
Me : Ne..
=====
Kyu : Ahh~ kau ingin jadi pegawai negri rupanya..
Me : NE! Keu seonsaengnim bilang padaku tidak akan sejahtera. Tapi faktanya tidak sedikit pegawai negri yang bermobil alphard, bmw, ahh pokoknya yang bagus-bagus! Heol keotjimariya~
Kyu : Mungkin itu kredit..
Me : Yakk! Kau mendukung dia daripada aku?? Heeeuuung~ Pertemuan kemarin itu... huesoseo. Mungkin baiknya aku tak datang ke kelas..
Kyu : Jangan bilang seperti itu. Tidak baik. Memang siapa yang mulai duluan bahas itu?
Me : #mikir2# aku sih..
Kyu : #tertawa#
Me : Aku tadinya cuma tanya, apa masih bisa masuk pegawai negri kalau nilai C? Dia bilang bisa, karena masih ada tes tertulis. Lalu dia tanya, memang siapa yang mau jadi pegawai negri. Begitu aku mengaku, dia langsung bilang cita-citaku mundur.
Kyu : Chankam.. dia bilang cita-citamu mundur. Memang sebelumnya kau ingin jadi apa?
Me : #mikir2# Eumm.. Iya juga. Seingatku aku belum pernah menceritakannya pada siapapun. Entahlah dia tahu darimana.
Kyu : Itu tidak nyambung, Chirokyu. Aku nanya apa, kamu jawab apa.
Me : Auditor, dwesseo? Sebelumnya aku ingin bekerja di kantor akuntan publik. Biarpun dimulai dari pegawai rendahan dulu, mungkin suatu saat aku bisa jadi auditor professional.
Kyu : Lalu kenapa tiba-tiba ingin jadi pegawai negri?
Me : Karena impian eomma. Eomma menginginkanku jadi pegawai negri.
Kyu : Jadi atas dasar eomma mu?
Me : Ne
Kyu : Heol #mendesah# Chagiya~ dengarkan aku.. siapa yang memiliki dirimu
Me : Eomma. Dan appa.
Kyu : Bukan. Kau adalah milikmu. Orang tua yang baik akan mendukung semua cita-cita anaknya. Kalau kau mengejar impian atas dasar orang tua, kau tidak akan melakukannya sepenuh hati..
Me : Tapi aku hanya ingin menjalani hidup sesuai dengan yang eomma mau. Agar dia bangga memilikiku..
Kyu : Uri appa do. Appa ku memintaku untuk jadi pengacara. Tapi aku memiliki impian sendiri untuk jadi penyanyi. Dan sekarang? Kau lihat? Apa appaku masih marah karena aku memperjuangkan cita-citaku? Tidak, justru dia berbalik mendukungku. Kau tau kan, sekarang appa sangat bangga padaku. Bahkan dia mengucapkannya berkali-kali di media.
Me : Narsis!!
Kyu : Tapi memang itu kenyataannya. Geurraeso.. kalau ingin jadi auditor, lakukanlah usaha-usaha untuk mencapai itu.
Me : Kau mengubah cita-citamu saat masih muda, jadinya tidak sulit. Sedangkan aku sudah memasuki usia 20. Aniyaa tahun ini 21. T.T
Kyu : Usia 20 itu masih usia imut-imut, Chagiyaa ^_^ tidak apa-apa untuk merubah tujuan. Kau masih punya 80 tahun untuk masa depan.
Me : Kau pikir aku hidup sampai 100 tahun, heh? -_-
Kyu : Pikir positif saja..
Me : Ne, eomma juga sebenarnya juga bilang padaku, meski dia ingin aku jadi pegawai negri, tapi semua keputusan ada dalam diriku. Dia akan mendukungku..
Kyu : Nah. jadi tak perlu susah hati. Beda dengan appa ku dulu, yang sangat menentang keras saat aku memutuskan jadi penyanyi.
Me : Ne.. untungnya kau bandel dan keras kepala..
Kyu : Sshh.. itu pujian atau bukan?
Me : Kekekke~
THE END
ciyeee lagi galau tentang cita - cita niyee?
BalasHapushmmm gw pernah baca dimana lupa deh, kenapa orang indonesia itu susah maju yaa karna dari cita - citanya..
orang cina ditanya cita - citanya , dia mau jadi penguasa perdagangan dunia.
orang amerika ditanya cita - citanya, dia mau jadi penguasa dunia dengan negara adidaya powernya
orang jepang ditanya cita citanya, dia mau jadi penguasa manufaktur di dunia.
orang korea di tanya tentang cita - citanya, dia mau jadi penguasa teknologi di dunia..
sedangkan orang Indonesia di tanya tentang cita - citanya, maunya cita citata *oh ternyata orang Indonesia itu yang ditanya adalah Ivan Gunawan* HAHAHHAHAAHHA
eh engga deng itu barusan cuma guyonan aja, .. dan orang Indonesia itu menjawab tentang cita citanya yaitu mau jadi pegawai PNS..
sempit banget enggak sih pengukuran kesuksesan orang indonesia?
enggak salah sih dengan cita - cita mereka yg mau jadi PNS..
yaa memang PNS itu nilai plus nya ada di pensiun, tapi yaa kalau bisa menyisihkan uang pensiun dini yaa lakukan aja ! tanpa jadi PNS juga bisa kan?
Jam kerja PNS yang fleksibel dan enggak ruwet macem jam ngantor di perusahaan! No Pain No Gain lah.. enggak sedikit kan yang kerja di kantoran gajinya lebih besar dibanding PNS, dan itu worth it aja dengan jam kerjanya yang menggila..
PNS= Guru= Ramah= Orang Baik
PNS diidentikan seperti diatas, padahal kan belom tentu juga. Karena profesi lah yang membentuk karakter seseorang itu,
contoh: Guru, seorang Guru pasti memang ramah (tanpa) lingkungan *itu Guru apa sampah Recycle?* kan, sering nyapa orang di jalan. yaa masa iya seorang Guru jutek. Guru kan salah satu role model buat anka didiknya..
Pegawai Kantoran = Sombong = Pelit
sering disebut sombong karena jarang nyapa orang di jalan, ya boro - boro mau nyapa orang, ketemu orang aja enggak! lah wong Pergi Gelap pulang Gelap, sosialisasinya kurang. Wajar sih, yaa orang lain memang enggak mau tau "dalamnya" hidup kita yang dia tau cuma luarnya kita aja dan itu udah jadi bahan utama buat ngejudge .
selain sombong, biasanya di kenal pelit. Dalam hal ini bukan makanan yaa, tapi pekerjaan.. Tetangga yang belum kerja biasanya tanya lowongan kerja ke kita, dan saat kita menjawab enggak ada lowongan, mungkin sekali dia bertanya bakal ngerti, tapi kalo dia nanya berkali - kali dan kita jawab enggak ada , mereka akan berpikir kalo kita pelit tentang info lowker, padahal yaa memang enggak ada lowongan kerja,, ya masa kita mau keluarin orang yang kerja di kantor kita? memangnya kita direktur? :P
yaa menurut gw sih, masalah impian atau cita - cita yaa kita sendiri dong yang mesti tentuin, orang tua sih minta doa restu aja biar usaha kita lancar. Dan yang penting komunikasi aja, kenapa kita sebagai anak mau menjadi seperti ini? kenapa enggak mau seperti yang orang tua kita inginkan? yaa sepintar pintarnya kita aja dalam menjelaskan, dan mesti tanggung jawab juga terhadap keputusan yang diambil.Karna bisa saja, nanti. orang akan menudingkan jarinya ke arahmu dan menyalahkanmu atas sebuah keputusan yang kau ambil..
Gitu aja sih..
Ih gila gitu aja tapi panjang bener komennya HAHAHHHA
byeee
Satu lagi untungnya jadi PNS, hidupnya terjamin. Dan bakal pasti digaji terus, soalnya pemerintahan nggak ada istilah bangkrut kayak perusahaan manufaktur. Kekurangannya, ya hidupnya gitu-gitu aja ngeflaaat.
BalasHapusBener, cita-cita itu mesti diri sendiri yang nentuin. Tapi kadang kan ada juga, anak penurut *kayak gw* yang lebih enjoy kalau bisa hidup dijalan yang orang tua kita inginkan. Nyenengin ortu lah. Lagi pula pilihan ortu nggak ada yang salah, semua mereka lakukan demi yang terbaik buat kita.
Intinya, menurut gw mending ngejalanin karir *ceilah karir* sesuai dengan kemauan orang tua. ^_^
Ma'acieeww yaa cebooong, udah komen. #HugKisseu