Disclaimer : All cast are belong SM Entertainment
This story line is mine.
=============
Hujan.
Sudah hampir seminggu hujan. Hanya rintik-rintik sih, dan benar-benar tidak ada mentari. Langit-langit hanya kelabu tertutupi awan.
Disini. Di baris kedua di kelas bahasa inggris aku menunggunya. Dia datang tidak ya hari ini? Aku berharap banyak dia datang, habis kemarin aku tidak melihatnya. Kata Changmin dia sakit. Dan aku langsung mengkhawatirkannya saat itu juga.
Pacar?
Bukan, dia bukan pacarku. Aku hanya menyukainya. Aku nyaman di dekatnya. Gak berharap jadi pacar sih. Lagi pula aku bukan tipenya kurasa.
"Seo~ peer Kim gangsanim, kau sudah selesai?"
"Sudah"
"Haish, kau rajin sekali"
Ah ya.. Aku Seo Joohyun. Semua orang memanggilku Seohyun. Aku murid semester 3 universitas Star Museum fakultas ekonomi. Alamat rumahku.... aish apakah itu perlu?
Yang tadi menganggu lamunanku itu Kim Hyohyeon. Teman sekelasku yang suka lupa kalo ada PR. Meskipun begitu dia peduli dengan orang lain dan semangat kerja tim-nya tinggi. Aku beruntung memiliki teman sekelempok dengannya waktu itu.
"Sayaaang~ hari ini kita oral test kan? Belajar yang mana?"
Changmin. Dia duduk di depanku sekarang. Seorang namja yang selalu menyatakan rasa sukanya padaku. Ahh tidak serius kok. Aku mengenal Changmin. Dia selalu menggunakan apapun sebagai candaan. Menyebalkan bukan? Namun aku tak keberatan. Sama sekali tidak.
Changmin adalah sahabat dari seseorang yang kusukai itu.
"Baca saja chapter 5 dan 6" sahutku singkat.
"Makasih sayaaang" ^^ Changmin lekas mengangguk dan berbalik ke depan lagi.
BRAKKK!!
Aishhh, siapa sih yang membuka pintu sekeras it......
"Ya!!"
"Kau mengagetkanku. Haishhh~ kupikir Kim gangsanim"
"Heh, pintu itu sudah rapuh jangan dibanting-banting"
"Ada apa denganmu? Dateng-dateng langsung senyum tak jelas seperti itu?"
Dan berbagai teriakan lainnya. Aku memilih diam tak ikut-ikutan heboh seperti yang lain. Orang itu hanya tersenyum dan langsung berjalan ke arahku dan duduk disebelah kiriku. Dari arah depan Changmin melengos dan langsung nyeletuk.
"Hei. Kau jangan terlalu dekat dengan kekasihku" Changmin mendengus. Mungkin berusaha memonopoliku. Dasar Changmin.
"Seohyunnie hari ini ada oral test kan. Aku sama sekali belum belajar" Orang itu mulai membuka bukunya yang baru ia keluarkan dari tas hitamnya.
"Ya! Jangan mengacuhkanku, bodoh!" Changmin mulai menarik rambut orang disebelahku dengan kasar.
"Hahahah"
"Awww, sakit Min! Lepaskan!" Orang itu mulai mengerang ketika Changmin mempererat jambakannya.
Aku tertawa melihat ulah mereka. Memang mereka sahabat yang dekat. Bahkan terlalu dekat. Aku saja iri dengan persahabatan mereka.
Sahabat Changmin. Ya. Itulah orangnya.
Orang yang aku sukai dari dulu.
Dan dia sekarang berada di sampingku.
"Itu salahmu sendiri Cho Kyuhyun!"
Hihihi, namanya Cho Kyuhyun. Nama yang indah bukan? Hmm syukurlah, dia datang hari ini, ternyata sudah sembuh. ^^
Puas menjambak Kyuhyun, Changmin kembali berkutat dengan bukunya. Sebelum akhirnya dia berseru kepadaku..
"Sayang. Tolong jaraknya agak dijauhin dari Kyuhyun. Jangan terlalu dekat, oke."
Aku hanya mengangguk sambil tertawa melihat Changmin yang posesive.
"Biasa saja dong, Min" Dia cemberut sambil mengusap-usap kepalanya yang tadi dijambak Changmin. Hihihi kasihan dia.
Aku kembali melihat buku didepanku. Aku terlalu malu untuk menoleh ke samping kiriku atau sekedar menyapa. Hah, nyaliku benar-benar ciut kalo sudah di dekat Kyuhyun.
"Seohyun-ah. Aku belum belajar.."
Oke, dia mulai pembicaraan dan aku senang dengan hal itu. Entah kenapa hal kecil seperti itu saja bisa membuat batinku sumringah.
"Aku juga.."
Just that. Kelihatan bodoh kan aku dihadapannya. Iya, memang dia lebih pintar dari aku. Jauh malah. Aish.
Hening.
Dia mulai menyatat catatan-catatan kecil dibukunya. Sementara aku membaca materi tanpa benar-benar fokus. Dia ada didekatku, namun aku tak bisa melihatnya, tak bisa menyentuhnya. But that's not a big deal. Merasakan raganya disampingku saja, aku sudah senang. Jinjjayo ^^
Aku mulai gila? Aihh aku juga tak tau..
"Seo, ini namanya apa ya?" Kyuhyun mulai menunjuk ke bagian kalimat yang aku juga tak mengerti sama sekali maknanya.
Oh Cho Kyuhyun. Cukuplah meledekku. Dia sebenarnya sadar atau tidak sih, kalau dia yang jauh lebih pintar dari aku? Dia yang terbaik sekelas ini, masih nanya sama aku yang IQnya cuma rata-rata? Ige mwoya?
"Hmm, Nan mollayo" jawabku terlalu singkat
"Sshhh, apa ya namanya?" Dia berfikir keras seraya membolak-balikkan lembaran demi lembaran kertas. Menyerah dengan itu ia bertanya kepada Changmin yang kemudian mendapatkan gelengan kepala dari Changmin.
"Sudah ketemu?" tanyaku
"Belum.." jawabnya. Aku melihatnya dengan rasa campur aduk. Ya Tuhan, dia terlalu manis.
Sepertinya dia mulai menyerah. Lepas dari bukunya, ia malah memainkan handphone-nya.
"Film yang kemarin itu. Kau sudah melihat semuanya?" tanyaku.
Dia terlihat mengingat-ingat sejenak
Jadi ceritanya, dua hari yang lalu, aku melihat film romantic comedy bersama Kyuhyun dari handphonenya. Satu headset berdua. Dia sebelah kiri, aku sebelah kanan.
Bagaimana perasaanku? Ahh tak akan bisa dideskripsikan.. ^^
Namun waktu itu belum sampai ending, Park gangsanim sudah datang, terpaksa harus mengakhirinya.
"AH IYA BELUM"
Aishh, dia sangat luar biasa. Selalu saja membuatku tersentak. Cho Kyuhyun yang tak pernah bisa santai.
"Aku tidak sempat melihatnya, kau mau pinjam? ini.." katanya sambil menyerahkan handphonenya. Itu yang membuat aku suka. Dia terlalu ramah.
"Ahahaa tentu saja tidak" sahutku sambil memukul lengannya pelan. Kesempatan sih supaya aku bisa menyentuhnya. Hihihi.
"Good morning every body!"
Eo? Kim gangsanim sudah datang?
Tunggu sebentar..
Ahh iya benar, di arlojiku sudah lewat 15 menit. Memang sudah seharusnya pelajaran dimulai. Tidak sangka, waktu berjalan secepat ini.
"As usual. Letter U" Kim gangsanim mulai memerintah
Tanpa banyak bicara, kami sekelas segera memindahkan bangku dan membentuk lingkaran seperti huruf U. Akupun juga memindahkan bangku agak merapat ke dinding.
Kyuhyun?
Dia mengikuti instingku ke arah kiri dan duduk di sebelahku ^^
Kami sudah selesai, sementara yang lain masih sibuk menata bangku.
"SEOHYUNNIE CHAGIAA~~ Aku ingin didekatmu!! Ya!! Cho Kyuhyun, Kau minggir!"
MWO?~
Kenapa tiba-tiba... aishh ada Sooyoung-ssi T_T
"Ya! Kau pindah disana! Disana masih kosong. Aku mau dekat Seohyun!" pekik Sooyoung
Ige mwoyaa??? Dia tidak mengerti kalo aku ingin dekat dengan Kyuhyun. Aishhhh~ ><
"Ckk, arraseo! Tidak usah teriak-teriak dong" sahut Kyuhyun
Kyuhyun menenteng tas dan bukunya lalu pergi meninggalkan Sooyoung yang terkekeh dan setelah itu dengan seenaknya mengambil tampat duduk di sebelahku.
Aku sih diam saja.
Tapi diam-diam begini, aku sakit hati tauuuu. T__T
Sooyoung-ssi, seseorang yang tega memisahkan aku dan Kyuhyun. Huweeee. T_T
Hiks. Tidak apa-apa lah. Mungkin ini yang terbaik. Kalo Kyuhyun terus disini, bisa jadi aku tidak konsen nanti belajarnya. Hwaiting Seohyunnie..
Aku menoleh kederetan kiri. Oh bagus. Aku berjarak dua bangku sekarang dengan Kyuhyun. Jadi semakin susah melihat wajahnya...
Aihhh Seohyun babo.. sudah belajar saja.. jangan pikirkan itu..
THE END
This story line is mine.
=============
Hujan.
Sudah hampir seminggu hujan. Hanya rintik-rintik sih, dan benar-benar tidak ada mentari. Langit-langit hanya kelabu tertutupi awan.
Disini. Di baris kedua di kelas bahasa inggris aku menunggunya. Dia datang tidak ya hari ini? Aku berharap banyak dia datang, habis kemarin aku tidak melihatnya. Kata Changmin dia sakit. Dan aku langsung mengkhawatirkannya saat itu juga.
Pacar?
Bukan, dia bukan pacarku. Aku hanya menyukainya. Aku nyaman di dekatnya. Gak berharap jadi pacar sih. Lagi pula aku bukan tipenya kurasa.
"Seo~ peer Kim gangsanim, kau sudah selesai?"
"Sudah"
"Haish, kau rajin sekali"
Ah ya.. Aku Seo Joohyun. Semua orang memanggilku Seohyun. Aku murid semester 3 universitas Star Museum fakultas ekonomi. Alamat rumahku.... aish apakah itu perlu?
Yang tadi menganggu lamunanku itu Kim Hyohyeon. Teman sekelasku yang suka lupa kalo ada PR. Meskipun begitu dia peduli dengan orang lain dan semangat kerja tim-nya tinggi. Aku beruntung memiliki teman sekelempok dengannya waktu itu.
"Sayaaang~ hari ini kita oral test kan? Belajar yang mana?"
Changmin. Dia duduk di depanku sekarang. Seorang namja yang selalu menyatakan rasa sukanya padaku. Ahh tidak serius kok. Aku mengenal Changmin. Dia selalu menggunakan apapun sebagai candaan. Menyebalkan bukan? Namun aku tak keberatan. Sama sekali tidak.
Changmin adalah sahabat dari seseorang yang kusukai itu.
"Baca saja chapter 5 dan 6" sahutku singkat.
"Makasih sayaaang" ^^ Changmin lekas mengangguk dan berbalik ke depan lagi.
BRAKKK!!
Aishhh, siapa sih yang membuka pintu sekeras it......
"Ya!!"
"Kau mengagetkanku. Haishhh~ kupikir Kim gangsanim"
"Heh, pintu itu sudah rapuh jangan dibanting-banting"
"Ada apa denganmu? Dateng-dateng langsung senyum tak jelas seperti itu?"
Dan berbagai teriakan lainnya. Aku memilih diam tak ikut-ikutan heboh seperti yang lain. Orang itu hanya tersenyum dan langsung berjalan ke arahku dan duduk disebelah kiriku. Dari arah depan Changmin melengos dan langsung nyeletuk.
"Hei. Kau jangan terlalu dekat dengan kekasihku" Changmin mendengus. Mungkin berusaha memonopoliku. Dasar Changmin.
"Seohyunnie hari ini ada oral test kan. Aku sama sekali belum belajar" Orang itu mulai membuka bukunya yang baru ia keluarkan dari tas hitamnya.
"Ya! Jangan mengacuhkanku, bodoh!" Changmin mulai menarik rambut orang disebelahku dengan kasar.
"Hahahah"
"Awww, sakit Min! Lepaskan!" Orang itu mulai mengerang ketika Changmin mempererat jambakannya.
Aku tertawa melihat ulah mereka. Memang mereka sahabat yang dekat. Bahkan terlalu dekat. Aku saja iri dengan persahabatan mereka.
Sahabat Changmin. Ya. Itulah orangnya.
Orang yang aku sukai dari dulu.
Dan dia sekarang berada di sampingku.
"Itu salahmu sendiri Cho Kyuhyun!"
Hihihi, namanya Cho Kyuhyun. Nama yang indah bukan? Hmm syukurlah, dia datang hari ini, ternyata sudah sembuh. ^^
Puas menjambak Kyuhyun, Changmin kembali berkutat dengan bukunya. Sebelum akhirnya dia berseru kepadaku..
"Sayang. Tolong jaraknya agak dijauhin dari Kyuhyun. Jangan terlalu dekat, oke."
Aku hanya mengangguk sambil tertawa melihat Changmin yang posesive.
"Biasa saja dong, Min" Dia cemberut sambil mengusap-usap kepalanya yang tadi dijambak Changmin. Hihihi kasihan dia.
Aku kembali melihat buku didepanku. Aku terlalu malu untuk menoleh ke samping kiriku atau sekedar menyapa. Hah, nyaliku benar-benar ciut kalo sudah di dekat Kyuhyun.
"Seohyun-ah. Aku belum belajar.."
Oke, dia mulai pembicaraan dan aku senang dengan hal itu. Entah kenapa hal kecil seperti itu saja bisa membuat batinku sumringah.
"Aku juga.."
Just that. Kelihatan bodoh kan aku dihadapannya. Iya, memang dia lebih pintar dari aku. Jauh malah. Aish.
Hening.
Dia mulai menyatat catatan-catatan kecil dibukunya. Sementara aku membaca materi tanpa benar-benar fokus. Dia ada didekatku, namun aku tak bisa melihatnya, tak bisa menyentuhnya. But that's not a big deal. Merasakan raganya disampingku saja, aku sudah senang. Jinjjayo ^^
Aku mulai gila? Aihh aku juga tak tau..
"Seo, ini namanya apa ya?" Kyuhyun mulai menunjuk ke bagian kalimat yang aku juga tak mengerti sama sekali maknanya.
Oh Cho Kyuhyun. Cukuplah meledekku. Dia sebenarnya sadar atau tidak sih, kalau dia yang jauh lebih pintar dari aku? Dia yang terbaik sekelas ini, masih nanya sama aku yang IQnya cuma rata-rata? Ige mwoya?
"Hmm, Nan mollayo" jawabku terlalu singkat
"Sshhh, apa ya namanya?" Dia berfikir keras seraya membolak-balikkan lembaran demi lembaran kertas. Menyerah dengan itu ia bertanya kepada Changmin yang kemudian mendapatkan gelengan kepala dari Changmin.
"Sudah ketemu?" tanyaku
"Belum.." jawabnya. Aku melihatnya dengan rasa campur aduk. Ya Tuhan, dia terlalu manis.
Sepertinya dia mulai menyerah. Lepas dari bukunya, ia malah memainkan handphone-nya.
"Film yang kemarin itu. Kau sudah melihat semuanya?" tanyaku.
Dia terlihat mengingat-ingat sejenak
Jadi ceritanya, dua hari yang lalu, aku melihat film romantic comedy bersama Kyuhyun dari handphonenya. Satu headset berdua. Dia sebelah kiri, aku sebelah kanan.
Bagaimana perasaanku? Ahh tak akan bisa dideskripsikan.. ^^
Namun waktu itu belum sampai ending, Park gangsanim sudah datang, terpaksa harus mengakhirinya.
"AH IYA BELUM"
Aishh, dia sangat luar biasa. Selalu saja membuatku tersentak. Cho Kyuhyun yang tak pernah bisa santai.
"Aku tidak sempat melihatnya, kau mau pinjam? ini.." katanya sambil menyerahkan handphonenya. Itu yang membuat aku suka. Dia terlalu ramah.
"Ahahaa tentu saja tidak" sahutku sambil memukul lengannya pelan. Kesempatan sih supaya aku bisa menyentuhnya. Hihihi.
"Good morning every body!"
Eo? Kim gangsanim sudah datang?
Tunggu sebentar..
Ahh iya benar, di arlojiku sudah lewat 15 menit. Memang sudah seharusnya pelajaran dimulai. Tidak sangka, waktu berjalan secepat ini.
"As usual. Letter U" Kim gangsanim mulai memerintah
Tanpa banyak bicara, kami sekelas segera memindahkan bangku dan membentuk lingkaran seperti huruf U. Akupun juga memindahkan bangku agak merapat ke dinding.
Kyuhyun?
Dia mengikuti instingku ke arah kiri dan duduk di sebelahku ^^
Kami sudah selesai, sementara yang lain masih sibuk menata bangku.
"SEOHYUNNIE CHAGIAA~~ Aku ingin didekatmu!! Ya!! Cho Kyuhyun, Kau minggir!"
MWO?~
Kenapa tiba-tiba... aishh ada Sooyoung-ssi T_T
"Ya! Kau pindah disana! Disana masih kosong. Aku mau dekat Seohyun!" pekik Sooyoung
Ige mwoyaa??? Dia tidak mengerti kalo aku ingin dekat dengan Kyuhyun. Aishhhh~ ><
"Ckk, arraseo! Tidak usah teriak-teriak dong" sahut Kyuhyun
Kyuhyun menenteng tas dan bukunya lalu pergi meninggalkan Sooyoung yang terkekeh dan setelah itu dengan seenaknya mengambil tampat duduk di sebelahku.
Aku sih diam saja.
Tapi diam-diam begini, aku sakit hati tauuuu. T__T
Sooyoung-ssi, seseorang yang tega memisahkan aku dan Kyuhyun. Huweeee. T_T
Hiks. Tidak apa-apa lah. Mungkin ini yang terbaik. Kalo Kyuhyun terus disini, bisa jadi aku tidak konsen nanti belajarnya. Hwaiting Seohyunnie..
Aku menoleh kederetan kiri. Oh bagus. Aku berjarak dua bangku sekarang dengan Kyuhyun. Jadi semakin susah melihat wajahnya...
Aihhh Seohyun babo.. sudah belajar saja.. jangan pikirkan itu..
THE END
Komentar
Posting Komentar