Title : Way of Love
Author : Murniati Imnida
Disclaimer : All cast are belong to SM Entertainment
Cast :
- Seohyun : Pemeran utama yang selalu muncul disetiap part
- Kyuhyun : Namjachingu-nya Seohyun yang gak kalah eksis di FF ini
- Donghae : Pemeran yang tersakiti namun kemudian juga menyakiti
- Yoona : Pemeran yang tidak diinginkan kemunculannya tapi sejujurnya, author membutuhkannya
- Dan pemeran2 lain yang pastinya udah lolos dalam proses casting film *apasih*
#######
Donghae ..
Donghae ....
Donghae ......
Ahh! Nama itu selalu saja muncul di benak Seohyun. Nama mantan namjachingu-nya yang telah dia sakiti. Nama seseorang yang sebenarnya masih sangat dia cintai. Seohyun meremas-remas rambutnya kesal. Batinnya terasa terkoyak mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu dimana dia telah mengambil keputusan sepihak. Keputusan yang telah menghancurkan 2 perasaan sekaligus. Perasaan Donghae dan perasannya.
Dan setelah pertemuan tadi pagi itu, Hatinya semakin hancur, karena Donghae dengan teganya memberitahu Seohyun bahwa baru-baru ini dia sudah jadian dengan Yoona. Sungguh Seohyun rasanya ingin berteriak sekarang.
"Kau, kenapa sih?" Tanya Kyuhyun yang tengah mengemudikan mobilnya mengantarkan Seohyun menuju rumah
"Tidak apa-apa"
"Kau Bohong"
"Sungguh, aku tidak apa-apa, chagi-aa" Ujar Seohyun dengan tersenyum memaksa. Kemudian Seohyun menengok ke arah Kyuhyun dan mendapati namja yang berada di samping kanannya itu sedang tersenyum kecil.
"Kau? Kenapa senyum-senyum?" Tanya Seohyun
"Habisnya kalau kau memanggilku chagi-aa itu terdengar aneh. Baru kali ini kau memanggilku seperti itu semenjak kita jadian 2 minggu yang lalu"
"Jadi kau tidak mau? Yasudah aku tidak akan melakukannya lagi"
"Ehh, bukan seperti itu. Aduh kau ini sensitif sekali. Meskipun aneh, justru aku senang dengan panggilan seperti itu"
"Baiklah, aku tidak akan memanggilmu chagi-aa lagi"
"Aish, Seohyun-ah, kau benar-benar tidak mengerti ya, maksudku aku lebih suka kalau kau memanggilku dengan sebutan itu dibanding kau memanggilku dengan nama aja. Memang sih itu terdengar aneh jika kau yang menyebutkannya. Tapi aku rasa aku menyukainya. Jadi .."
"Yaa~ Cho Kyuhyun! Kau cerewet sekali, sudahlah menyetir saja" Seohyun mulai galak. Kyuhyun cemberut dan mulai memfokuskan pandangannya kembali ke jalan. Sesekali Seohyun melirik ke arah Kyuhyun. Sejujurnya dia juga tak tega memaki namja-nya seperti itu. Hihihi
"Aku ingin kita ke Gangsan-myeon dulu" ujar Kyuhyun tiba-tiba (Gangsan-myeon : nama restaurant di Daegu ceritanya)
"Untuk apa?" Seohyun menatap namja di sampingnya dengan seksama. Kyuhyun menengok ke Seohyun sekilas kemudian mengarahkan pandangannya ke jalan lagi.
"Ternyata otaknya memang lamban" desah Kyuhyun
"Kau bilang apa??"
"Selain otaknya lamban, ternyata telinganya juga tidak normal"
"Cho Kyuhyun! Kurang ajar sekali kau! memangnya aku tidak dengar!"
"Habisnnya untuk apa lagi kita kesana? Kita makan dulu di empat itu. Karena aku tidak ingin membawamu pulang dalam keadaan lapar"
"Ahh~ Bilang saja kau ingin berlama-lama denganku. Arraseo arraseo" sahut Seohyun dengan rasa pede.
"Tapi tidak perlu, aku tidak lapar, antarkan aku pulang saja" Seohyun tiba-tiba berubah pikiran
"Kalau begitu kau tidak usah makan, kau cukup menemaniku saja" Balas Kyuhyun
"Aku tidak mau"
"Kau harus mau"
"Sudah ku bilang aku tidak mau"
"Kau harus mau"
"Kyuhyun-ah! Hentikan mobilmu, lebih baik aku turun saja" ucap Seohyun mulai geram terhadap perdebatan dengan namjanya itu
"Kau sedang PMS ya. Baiklah baiklah, kita tidak akan kesana. Dasar keras kepala"
#######
Seohyun merapatkan mantel yang di kenakannya sambil menggosokkan kedua tangannya. Cuaca yang dingin untuk kota metropolitan seperti Daegu. Seandainya Donghae oppa ada disampingnya. Seohyun ingin memeluknya dengan erat seperti yang terjadi waktu salju hari pertama tahun lalu. Begitu hangat dan indah. Hmm, rasanya jika mengkhayal tentang Donghae tidak akan pernah habis keindahannya.
"Ahh~ lupakan lupakan! Donghae oppa itu sudah punya Yoona"
Seohyun menghentikan pikirannya tentang Donghae dan mulai mengkhayal tentang Kyuhyun. Tapi .. apa yang akan di khayalnya? Dia dan Kyuhyun kan tidak punya hari-hari istimewa. Hufft justru jika menghayalkannya, itu akan membuat dia tambah stress. Seohyun mengambil cangkir yang berisi coklat panas di meja samping tempat tidurnya kemudian menatapnya dengan tatapan bosan.
"Lagi-lagi coklat panas, sampai kapan aku hanya diperbolehkan minum coklat panas. Aku kan juga ingin soju" desah Seohyun.
Seohyun selalu iri jika melihat semua teman-temannya yang telah merasakan soju. Mereka mengatakan bahwa soju itu enak dan menghangatkan. Hal itu membuat Seohyun semakin tergoda untuk meminumnya. Tapi tidak bisa, ia tidak diperbolehkan untuk meminum soju oleh eonninya. Eonninya itu memang keterlaluan. Dia selalu saja melarang Seohyun untuk meminum soju. Tetapi eonninya itu suka meminumnya bahkan sampai 3-4 botol. Eonni macam apa itu! >
Seohyun meneguk coklat panasnya dengan murka sampai tidak tersisa satu tetes pun. Itu membuat kedua bibirnya penuh dengan coklat. Kemudian dia berjalan menuju dapur untuk menambah coklat panasnya lagi.
Sekembalinya dari dapur, Seohyun melihat eonni-nya yang masih saja bermesra-mesraan dengan namja-nya diruang tamu. Padahal waktu sudah menunjukan setengah sembilan malam. Seohyun menatap eonni-nya yang sangat agresif sekali dalam soal bermesra-mesraan dengan Yesung, namjanya. Sedangkan Yesung hanya diam dan pasrah dengan perlakuan Yuri, kakak perempuan Seohyun. -__-"
"Kalian sedang apa?" tanya Seohyun tiba-tiba yang membuat Yuri tersentak kaget sehingga Yuri menghentikan aksinya.
"Eh! Aish~ kau ini mengganggu saja! Sejak kapan kau berdiri disitu, kenapa kau belum tidur?" tanya Yuri.
Seohyun tidak memperdulikan ucapan eonni-nya dan mengalihkan pandangannya ke Yesung.
"Yesung ahjussi.. Mau sampai kapan kau di rumah kami, ini sudah malam, kami mau tidur"
"Seohyun-ah, bisakah kau bersikap sedikit lebih sopan padanya? Lagi pula apa yang kau maksud dengan -ahjussi-?, dia ini masih muda, kau mengerti" ujar Yuri kesal
"Baiklah eonni, tapi ini sudah malam tidak baik jika laki-laki dewasa dan perempuan dewasa ..." belum sempat Seohyun meneruskan kalimatnya, Yuri memotongnya terlebih dahulu
"Hah~ Bilang saja kau cemburu karena kau tidak pernah melakukan hal seperti ini pada Kyuhyun, sudah! kembali ke tempat tidurmu sana!" Perintah Yuri kepada dongsaeng satu-satunya itu.
Seohyun menggigit bibir bawahnya dan mengerucutkannya kesal karena ulah Yuri yang secara tiba-tiba memotong pembicaraannya dan entah kenapa nama Kyuhyun juga di bawa-bawa dalam perdebatannya. Seohyun memutar tubuhnya. Kemudian berbalik hendak menuju kamarnya.
"Eh Seohyun-ah, tunggu! kemari sebentar" panggil eonni-nya secara tiba-tiba. Seohyun memutar langkahnya dan menghampiri Yuri.
"Wae?" tanya Seohyun malas
"Kau sudah memeriksa lacimu?"
"Memeriksa laciku? untuk apa?"
"Tenyata kau belum memeriksanya ya, Aku sudah menyiapkan kejutan special untukmu, periksalah, aku menyimpannya disana" jelas Yuri sambil tersenyum geje. Seohyun mengangguk malas kemudian berjalan menuju kamarnya.
Seohyun memang tidak terlalu excited terhadap segala sesuatu yang menjadi kejutan untuk dirinya. Apalagi jika itu dari Yuri. Eonni-nya itu memang payah dalam memberikan kejutan. Dan mungkin kejutan untuk dirinya akan menjadi sebuah penderitaan baginya. Seohyun teringat beberapa waktu lalu ketika eonni-nya menghadiahkannya sepatu boots. Dimana sepatu itu agak norak dan kurang trendy. Begitu Seohyun coba sepatunya, Yuri terus memuji-muji hadiahnya itu kemudian menyuruh Seohyun memakai sepatu itu ke kampusnya. Dan sudah si duga, begitu sampai kampus, Seohyun ditertawakan habis-habisan oleh teman-temannya sampai kemudian dirinya pulang ke rumah, menangis seharian di kamar dan tidak masuk ke kampusnya selama 1 minggu.
Lain waktu, Yuri juga pernah menghadiahkan Seohyun satu set headphone berwarna pink seperti artis idolanya, Sandara Park. Waktu itu Seohyun sangat bahagia sekali sampai-sampai dia mencium pipi eonni-nya itu dengan semangat 45. Tapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Baru 20 menit dia bercengkarama dengan headphone barunya itu, tiba-tiba headphonenya rusak, tidak ada suara lagi yang muncul dari benda itu. Mungkin Yuri membelikannya headphone yang bekas. Oh kasihan sekali T-T
Dan sekarang, entah apalagi kejutan yang di berikan oleh eonninya itu? Apalagi yang akan menjadi penderitaan baginya?
Sesampainya di kamar, Seohyun menaruh coklat panas yang di bawanya dari dapur tadi dan menghampiri laci yang di maksud oleh Yuri. Dengan malas Seohyun menarik lacinya, dan menemukan benda yang menjadi hadiah dari Yuri. Begitu melihatnya, Seohyun membulatkan kedua matanya dan tanpa terasa mulutnya juga ikut menganga (?). Betapa terkejutnya Seohyun begitu melihat hadiah pemberian eonni-nya itu. Yaa kali ini hadiahnya beda, beda dengan hadiah yang sebelum-sebelumnya Yuri berikan untuknya. Hadiah ini ..
BEGITU MENGAGGUMKAN!
Hadiah itu yang sudah menjadi impiannya di akhir tahun ini. Sejenak bayangan Donghae muncul dari dalam hadiah itu. Sepertinya ini saatnya dirinya menyelesaikan masalah yang menekan batinnya dengan Donghae. Seohyun mengambil benda itu lalu bergegas kembali ke ruang tamu untuk mengatakan ..
"Eonni!!! Saranghaeyo!!"
To Be Continue
Author : Murniati Imnida
Disclaimer : All cast are belong to SM Entertainment
Cast :
- Seohyun : Pemeran utama yang selalu muncul disetiap part
- Kyuhyun : Namjachingu-nya Seohyun yang gak kalah eksis di FF ini
- Donghae : Pemeran yang tersakiti namun kemudian juga menyakiti
- Yoona : Pemeran yang tidak diinginkan kemunculannya tapi sejujurnya, author membutuhkannya
- Dan pemeran2 lain yang pastinya udah lolos dalam proses casting film *apasih*
#######
Donghae ..
Donghae ....
Donghae ......
Ahh! Nama itu selalu saja muncul di benak Seohyun. Nama mantan namjachingu-nya yang telah dia sakiti. Nama seseorang yang sebenarnya masih sangat dia cintai. Seohyun meremas-remas rambutnya kesal. Batinnya terasa terkoyak mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu dimana dia telah mengambil keputusan sepihak. Keputusan yang telah menghancurkan 2 perasaan sekaligus. Perasaan Donghae dan perasannya.
Dan setelah pertemuan tadi pagi itu, Hatinya semakin hancur, karena Donghae dengan teganya memberitahu Seohyun bahwa baru-baru ini dia sudah jadian dengan Yoona. Sungguh Seohyun rasanya ingin berteriak sekarang.
"Kau, kenapa sih?" Tanya Kyuhyun yang tengah mengemudikan mobilnya mengantarkan Seohyun menuju rumah
"Tidak apa-apa"
"Kau Bohong"
"Sungguh, aku tidak apa-apa, chagi-aa" Ujar Seohyun dengan tersenyum memaksa. Kemudian Seohyun menengok ke arah Kyuhyun dan mendapati namja yang berada di samping kanannya itu sedang tersenyum kecil.
"Kau? Kenapa senyum-senyum?" Tanya Seohyun
"Habisnya kalau kau memanggilku chagi-aa itu terdengar aneh. Baru kali ini kau memanggilku seperti itu semenjak kita jadian 2 minggu yang lalu"
"Jadi kau tidak mau? Yasudah aku tidak akan melakukannya lagi"
"Ehh, bukan seperti itu. Aduh kau ini sensitif sekali. Meskipun aneh, justru aku senang dengan panggilan seperti itu"
"Baiklah, aku tidak akan memanggilmu chagi-aa lagi"
"Aish, Seohyun-ah, kau benar-benar tidak mengerti ya, maksudku aku lebih suka kalau kau memanggilku dengan sebutan itu dibanding kau memanggilku dengan nama aja. Memang sih itu terdengar aneh jika kau yang menyebutkannya. Tapi aku rasa aku menyukainya. Jadi .."
"Yaa~ Cho Kyuhyun! Kau cerewet sekali, sudahlah menyetir saja" Seohyun mulai galak. Kyuhyun cemberut dan mulai memfokuskan pandangannya kembali ke jalan. Sesekali Seohyun melirik ke arah Kyuhyun. Sejujurnya dia juga tak tega memaki namja-nya seperti itu. Hihihi
"Aku ingin kita ke Gangsan-myeon dulu" ujar Kyuhyun tiba-tiba (Gangsan-myeon : nama restaurant di Daegu ceritanya)
"Untuk apa?" Seohyun menatap namja di sampingnya dengan seksama. Kyuhyun menengok ke Seohyun sekilas kemudian mengarahkan pandangannya ke jalan lagi.
"Ternyata otaknya memang lamban" desah Kyuhyun
"Kau bilang apa??"
"Selain otaknya lamban, ternyata telinganya juga tidak normal"
"Cho Kyuhyun! Kurang ajar sekali kau! memangnya aku tidak dengar!"
"Habisnnya untuk apa lagi kita kesana? Kita makan dulu di empat itu. Karena aku tidak ingin membawamu pulang dalam keadaan lapar"
"Ahh~ Bilang saja kau ingin berlama-lama denganku. Arraseo arraseo" sahut Seohyun dengan rasa pede.
"Tapi tidak perlu, aku tidak lapar, antarkan aku pulang saja" Seohyun tiba-tiba berubah pikiran
"Kalau begitu kau tidak usah makan, kau cukup menemaniku saja" Balas Kyuhyun
"Aku tidak mau"
"Kau harus mau"
"Sudah ku bilang aku tidak mau"
"Kau harus mau"
"Kyuhyun-ah! Hentikan mobilmu, lebih baik aku turun saja" ucap Seohyun mulai geram terhadap perdebatan dengan namjanya itu
"Kau sedang PMS ya. Baiklah baiklah, kita tidak akan kesana. Dasar keras kepala"
#######
Seohyun merapatkan mantel yang di kenakannya sambil menggosokkan kedua tangannya. Cuaca yang dingin untuk kota metropolitan seperti Daegu. Seandainya Donghae oppa ada disampingnya. Seohyun ingin memeluknya dengan erat seperti yang terjadi waktu salju hari pertama tahun lalu. Begitu hangat dan indah. Hmm, rasanya jika mengkhayal tentang Donghae tidak akan pernah habis keindahannya.
"Ahh~ lupakan lupakan! Donghae oppa itu sudah punya Yoona"
Seohyun menghentikan pikirannya tentang Donghae dan mulai mengkhayal tentang Kyuhyun. Tapi .. apa yang akan di khayalnya? Dia dan Kyuhyun kan tidak punya hari-hari istimewa. Hufft justru jika menghayalkannya, itu akan membuat dia tambah stress. Seohyun mengambil cangkir yang berisi coklat panas di meja samping tempat tidurnya kemudian menatapnya dengan tatapan bosan.
"Lagi-lagi coklat panas, sampai kapan aku hanya diperbolehkan minum coklat panas. Aku kan juga ingin soju" desah Seohyun.
Seohyun selalu iri jika melihat semua teman-temannya yang telah merasakan soju. Mereka mengatakan bahwa soju itu enak dan menghangatkan. Hal itu membuat Seohyun semakin tergoda untuk meminumnya. Tapi tidak bisa, ia tidak diperbolehkan untuk meminum soju oleh eonninya. Eonninya itu memang keterlaluan. Dia selalu saja melarang Seohyun untuk meminum soju. Tetapi eonninya itu suka meminumnya bahkan sampai 3-4 botol. Eonni macam apa itu! >
Seohyun meneguk coklat panasnya dengan murka sampai tidak tersisa satu tetes pun. Itu membuat kedua bibirnya penuh dengan coklat. Kemudian dia berjalan menuju dapur untuk menambah coklat panasnya lagi.
Sekembalinya dari dapur, Seohyun melihat eonni-nya yang masih saja bermesra-mesraan dengan namja-nya diruang tamu. Padahal waktu sudah menunjukan setengah sembilan malam. Seohyun menatap eonni-nya yang sangat agresif sekali dalam soal bermesra-mesraan dengan Yesung, namjanya. Sedangkan Yesung hanya diam dan pasrah dengan perlakuan Yuri, kakak perempuan Seohyun. -__-"
"Kalian sedang apa?" tanya Seohyun tiba-tiba yang membuat Yuri tersentak kaget sehingga Yuri menghentikan aksinya.
"Eh! Aish~ kau ini mengganggu saja! Sejak kapan kau berdiri disitu, kenapa kau belum tidur?" tanya Yuri.
Seohyun tidak memperdulikan ucapan eonni-nya dan mengalihkan pandangannya ke Yesung.
"Yesung ahjussi.. Mau sampai kapan kau di rumah kami, ini sudah malam, kami mau tidur"
"Seohyun-ah, bisakah kau bersikap sedikit lebih sopan padanya? Lagi pula apa yang kau maksud dengan -ahjussi-?, dia ini masih muda, kau mengerti" ujar Yuri kesal
"Baiklah eonni, tapi ini sudah malam tidak baik jika laki-laki dewasa dan perempuan dewasa ..." belum sempat Seohyun meneruskan kalimatnya, Yuri memotongnya terlebih dahulu
"Hah~ Bilang saja kau cemburu karena kau tidak pernah melakukan hal seperti ini pada Kyuhyun, sudah! kembali ke tempat tidurmu sana!" Perintah Yuri kepada dongsaeng satu-satunya itu.
Seohyun menggigit bibir bawahnya dan mengerucutkannya kesal karena ulah Yuri yang secara tiba-tiba memotong pembicaraannya dan entah kenapa nama Kyuhyun juga di bawa-bawa dalam perdebatannya. Seohyun memutar tubuhnya. Kemudian berbalik hendak menuju kamarnya.
"Eh Seohyun-ah, tunggu! kemari sebentar" panggil eonni-nya secara tiba-tiba. Seohyun memutar langkahnya dan menghampiri Yuri.
"Wae?" tanya Seohyun malas
"Kau sudah memeriksa lacimu?"
"Memeriksa laciku? untuk apa?"
"Tenyata kau belum memeriksanya ya, Aku sudah menyiapkan kejutan special untukmu, periksalah, aku menyimpannya disana" jelas Yuri sambil tersenyum geje. Seohyun mengangguk malas kemudian berjalan menuju kamarnya.
Seohyun memang tidak terlalu excited terhadap segala sesuatu yang menjadi kejutan untuk dirinya. Apalagi jika itu dari Yuri. Eonni-nya itu memang payah dalam memberikan kejutan. Dan mungkin kejutan untuk dirinya akan menjadi sebuah penderitaan baginya. Seohyun teringat beberapa waktu lalu ketika eonni-nya menghadiahkannya sepatu boots. Dimana sepatu itu agak norak dan kurang trendy. Begitu Seohyun coba sepatunya, Yuri terus memuji-muji hadiahnya itu kemudian menyuruh Seohyun memakai sepatu itu ke kampusnya. Dan sudah si duga, begitu sampai kampus, Seohyun ditertawakan habis-habisan oleh teman-temannya sampai kemudian dirinya pulang ke rumah, menangis seharian di kamar dan tidak masuk ke kampusnya selama 1 minggu.
Lain waktu, Yuri juga pernah menghadiahkan Seohyun satu set headphone berwarna pink seperti artis idolanya, Sandara Park. Waktu itu Seohyun sangat bahagia sekali sampai-sampai dia mencium pipi eonni-nya itu dengan semangat 45. Tapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Baru 20 menit dia bercengkarama dengan headphone barunya itu, tiba-tiba headphonenya rusak, tidak ada suara lagi yang muncul dari benda itu. Mungkin Yuri membelikannya headphone yang bekas. Oh kasihan sekali T-T
Dan sekarang, entah apalagi kejutan yang di berikan oleh eonninya itu? Apalagi yang akan menjadi penderitaan baginya?
Sesampainya di kamar, Seohyun menaruh coklat panas yang di bawanya dari dapur tadi dan menghampiri laci yang di maksud oleh Yuri. Dengan malas Seohyun menarik lacinya, dan menemukan benda yang menjadi hadiah dari Yuri. Begitu melihatnya, Seohyun membulatkan kedua matanya dan tanpa terasa mulutnya juga ikut menganga (?). Betapa terkejutnya Seohyun begitu melihat hadiah pemberian eonni-nya itu. Yaa kali ini hadiahnya beda, beda dengan hadiah yang sebelum-sebelumnya Yuri berikan untuknya. Hadiah ini ..
BEGITU MENGAGGUMKAN!
Hadiah itu yang sudah menjadi impiannya di akhir tahun ini. Sejenak bayangan Donghae muncul dari dalam hadiah itu. Sepertinya ini saatnya dirinya menyelesaikan masalah yang menekan batinnya dengan Donghae. Seohyun mengambil benda itu lalu bergegas kembali ke ruang tamu untuk mengatakan ..
"Eonni!!! Saranghaeyo!!"
To Be Continue
Komentar
Posting Komentar