Scene (not a story) that had been written while the Author get bored..
Cast : Seohyun and Kyuhyun
Seoul, 19.00 KST
Malam sabtu..
Malam yang mungkin bisa sangat indah untuk mayoritas orang-orang. Waktu-waktu dimana semua penat akan hilang sedikit. Sedikit saja. Alasannya tidak lain karena menjelangnya akhir pekan.
*Tuk tuk tuk*
"Aishhh"
*Tuk tuk tuk*
"Ige mwoya? Apa yang kurang hah??"
Tapi diantara banyaknya ketenangan orang itu, setidaknya ada segelintir orang yang tengah frustasi akan pekerjaannya termasuk seorang wanita 23 tahun yang kini sedang menatap intens komputer didepannya. Seo Joohyun. Dirinya tengah stres membuat laporan keuangan.
"Kenapa unbalance? Apa ada pengeluaran yang belum kumasukkan?" berulang kali wanita itu membuka kembali check, giro, invoice, dan lembaran yang lainnya. Memastikan tidak ada satupun yang terlewat. Mungkin hari ini naas bagi Seohyun. Ya, karena tidak ada satupun yang berhasil.
"Aishhh" desah Seohyun sebal. Dengan kasar, dia jatuhkan punggungnya disandaran kursi sambil menatap nanar pekerjaannya itu. Sesekali ia merutuki dirinya sendiri karena terkadang kehilangan profesionalitasnya sebagai staff keuangan.
"Aku... sedang kehilangan fokus hari ini, mungkin secangkir kopi bisa membantuku" Seohyun bangkit berdiri dan meregangkan tubuhnya yang pegal. Kemudian langsung jalan keluar ruangannya menuju pantry.
========================================
"Eh sajangnim? Anda belum pulang?" tanya Seohyun sekembalinya dari pantry. Sedikit terperanjat melihat kepala keuangannya ada didalam ruangannya.
"Ini deadline-nya besok. Kenapa baru sampai jurnal penyesuaian Seohyun-ssi?" sahut kepala keuangannya itu tanpa berbasa-basi. Kemudian menatap Seohyun dalam. Sedangkan yang ditatap hanya menunduk merasa bersalah.
"Mianhae ragoisseoyo, Cho sajangnim. Saya akan menyelesaikannya malam ini" kata Seohyun gugup. Siapa juga yang tidak ketakutan berhadapan dengan atasan macam Cho Kyuhyun.
Pria yang tampan. Bahkan SANGAT tampan, namun dingin seperti es, tegas, beraura killer, jarang berbicara dan sekalinya bicara menusuk hati. Ya begitulah, persepsi dari orang-orang jika tidak benar-benar mengenalnya, termasuk Seohyun.
Pria yang usianya lebih tua 4 tahun dari Seohyun itu mulai melangkah dengan pelan mendekati Seohyun. Menatap isi dari cangkir yang Seohyun genggam. Perlahan aroma kopi itu menyeruak ke dalam indra penciumannya. Lama menatap, Kyuhyun akhirnya hanya menyeringai tipis.
Seohyun menjerit dalam hati. Mengira-ngira apa sebenarnya maksud dari atasannya. Apakah seorang wanita meminum kopi itu aneh? pikir Seohyun. Sebenarnya ia juga sedang tak nyaman berduaan dengan seorang pria, apalagi dengan jarak sedekat ini. Tidak pernah. Seohyun benar-benar tidak pernah berdiri di samping pria manapun sedekat ini.
"Sebaiknya cepat selesaikan, nona Seo Joohyun. Hati-hati dan jaga dirimu. Kau disini seorang diri" ucap Kyuhyun dengan suara pelan, relatif pelan kemudian berlalu.
DEG!
Seohyun hanya membisu dan tak bergerak sedikitpun. Dia merasakan tiba-tiba panas, jantungnya memompa lebih cepat. Sekujur tubuhnya merasakan aliran darah yang deras, memicu otaknya menjadi lebih berkontraksi. Ada apa dengan dirinya?
Semenit, dua menit, tiga menit. Setelah dia yakin dirinya telah terkontrol dan jantungnya kembali normal, Seohyun menoleh kebelakang. Pria itu sudah tidak ada.
"Ini aneh.." gumamnya.
THE END
Cast : Seohyun and Kyuhyun
Seoul, 19.00 KST
Malam sabtu..
Malam yang mungkin bisa sangat indah untuk mayoritas orang-orang. Waktu-waktu dimana semua penat akan hilang sedikit. Sedikit saja. Alasannya tidak lain karena menjelangnya akhir pekan.
*Tuk tuk tuk*
"Aishhh"
*Tuk tuk tuk*
"Ige mwoya? Apa yang kurang hah??"
Tapi diantara banyaknya ketenangan orang itu, setidaknya ada segelintir orang yang tengah frustasi akan pekerjaannya termasuk seorang wanita 23 tahun yang kini sedang menatap intens komputer didepannya. Seo Joohyun. Dirinya tengah stres membuat laporan keuangan.
"Kenapa unbalance? Apa ada pengeluaran yang belum kumasukkan?" berulang kali wanita itu membuka kembali check, giro, invoice, dan lembaran yang lainnya. Memastikan tidak ada satupun yang terlewat. Mungkin hari ini naas bagi Seohyun. Ya, karena tidak ada satupun yang berhasil.
"Aishhh" desah Seohyun sebal. Dengan kasar, dia jatuhkan punggungnya disandaran kursi sambil menatap nanar pekerjaannya itu. Sesekali ia merutuki dirinya sendiri karena terkadang kehilangan profesionalitasnya sebagai staff keuangan.
"Aku... sedang kehilangan fokus hari ini, mungkin secangkir kopi bisa membantuku" Seohyun bangkit berdiri dan meregangkan tubuhnya yang pegal. Kemudian langsung jalan keluar ruangannya menuju pantry.
========================================
"Eh sajangnim? Anda belum pulang?" tanya Seohyun sekembalinya dari pantry. Sedikit terperanjat melihat kepala keuangannya ada didalam ruangannya.
"Ini deadline-nya besok. Kenapa baru sampai jurnal penyesuaian Seohyun-ssi?" sahut kepala keuangannya itu tanpa berbasa-basi. Kemudian menatap Seohyun dalam. Sedangkan yang ditatap hanya menunduk merasa bersalah.
"Mianhae ragoisseoyo, Cho sajangnim. Saya akan menyelesaikannya malam ini" kata Seohyun gugup. Siapa juga yang tidak ketakutan berhadapan dengan atasan macam Cho Kyuhyun.
Pria yang tampan. Bahkan SANGAT tampan, namun dingin seperti es, tegas, beraura killer, jarang berbicara dan sekalinya bicara menusuk hati. Ya begitulah, persepsi dari orang-orang jika tidak benar-benar mengenalnya, termasuk Seohyun.
Pria yang usianya lebih tua 4 tahun dari Seohyun itu mulai melangkah dengan pelan mendekati Seohyun. Menatap isi dari cangkir yang Seohyun genggam. Perlahan aroma kopi itu menyeruak ke dalam indra penciumannya. Lama menatap, Kyuhyun akhirnya hanya menyeringai tipis.
Seohyun menjerit dalam hati. Mengira-ngira apa sebenarnya maksud dari atasannya. Apakah seorang wanita meminum kopi itu aneh? pikir Seohyun. Sebenarnya ia juga sedang tak nyaman berduaan dengan seorang pria, apalagi dengan jarak sedekat ini. Tidak pernah. Seohyun benar-benar tidak pernah berdiri di samping pria manapun sedekat ini.
"Sebaiknya cepat selesaikan, nona Seo Joohyun. Hati-hati dan jaga dirimu. Kau disini seorang diri" ucap Kyuhyun dengan suara pelan, relatif pelan kemudian berlalu.
DEG!
Seohyun hanya membisu dan tak bergerak sedikitpun. Dia merasakan tiba-tiba panas, jantungnya memompa lebih cepat. Sekujur tubuhnya merasakan aliran darah yang deras, memicu otaknya menjadi lebih berkontraksi. Ada apa dengan dirinya?
Semenit, dua menit, tiga menit. Setelah dia yakin dirinya telah terkontrol dan jantungnya kembali normal, Seohyun menoleh kebelakang. Pria itu sudah tidak ada.
"Ini aneh.." gumamnya.
THE END
Komentar
Posting Komentar