Catatan 10 desember 2012
Mula-mula jadi pendiam, tak mau bersosialisasi, sering merenung, berdiam diri, suka menghindar, lalu keluar dari grup, update status tentang keagamaan dan mungkin suatu saat akan deactive account dan tak akan ada lagi tanda-tanda kehidupan...
Begitu cepatnya orang itu berubah. Dia salah. Seharusnya dia tak usah menampakkan keceriaan dan senyum diawalnya kalau pada akhirnya akan menjadi seperti ini. Kaku, dingin, pasif, menyendiri seolah-olah tiada yang dibutuhkan olehnya saat itu selain Allah.
Ya Allah..
Apakah begitu cerminan hamba-hamba Engkau yang telah bertaubat nasuha?
Sudah tak ada lagi dunia di hadapannya..
Hanya datang ke suatu tempat, mengerjakan apa yang dikerjakan, kemudian pergi tanpa meninggalkan sepatah kata pun..
Awalnya tidak begitu. Waktu pertama kali bertemu dia adalah orang yang supel, heboh, cerdas, aktif dan banyak bicara. Tetapi sekarang jauh berbeda.Kemana dirinya yang dulu? Dia seperti kehilangan jati dirinya. Tepatnya setelah hadir orang ketiga itu dalam kehidupannya. Lalu.. Apa saja yang orang ketiga itu lakukan padanya sehingga dia menjadi berubah 180 derajat? Apa telah sampai dalam tahap pencucian otak?
Ohh~ sungguh menyedihkan, aku menambah dosaku lagi. Pertanyaan itu justru malah memperlihatkan diriku yang su'udzon terhadap orang ketiga itu
Kalo boleh jujur, aku lebih suka dirinya yang dulu..
Namun siapalah aku? Itu urusannya. Sia-sia juga kalau terus memikirkan apa yang seharusnya tidak ku pikirkan.
Namun, aku hanya mencoba peduli terhadapnya, bukan bermaksud kepo atau semacam mencampuri kehidupannya. Aku tidak jahat kan?
Semoga dia paham..
Tunggu!
Atau selama ini aku yang kurang paham?? ~_~
Mula-mula jadi pendiam, tak mau bersosialisasi, sering merenung, berdiam diri, suka menghindar, lalu keluar dari grup, update status tentang keagamaan dan mungkin suatu saat akan deactive account dan tak akan ada lagi tanda-tanda kehidupan...
Begitu cepatnya orang itu berubah. Dia salah. Seharusnya dia tak usah menampakkan keceriaan dan senyum diawalnya kalau pada akhirnya akan menjadi seperti ini. Kaku, dingin, pasif, menyendiri seolah-olah tiada yang dibutuhkan olehnya saat itu selain Allah.
Ya Allah..
Apakah begitu cerminan hamba-hamba Engkau yang telah bertaubat nasuha?
Sudah tak ada lagi dunia di hadapannya..
Hanya datang ke suatu tempat, mengerjakan apa yang dikerjakan, kemudian pergi tanpa meninggalkan sepatah kata pun..
Awalnya tidak begitu. Waktu pertama kali bertemu dia adalah orang yang supel, heboh, cerdas, aktif dan banyak bicara. Tetapi sekarang jauh berbeda.Kemana dirinya yang dulu? Dia seperti kehilangan jati dirinya. Tepatnya setelah hadir orang ketiga itu dalam kehidupannya. Lalu.. Apa saja yang orang ketiga itu lakukan padanya sehingga dia menjadi berubah 180 derajat? Apa telah sampai dalam tahap pencucian otak?
Ohh~ sungguh menyedihkan, aku menambah dosaku lagi. Pertanyaan itu justru malah memperlihatkan diriku yang su'udzon terhadap orang ketiga itu
Kalo boleh jujur, aku lebih suka dirinya yang dulu..
Namun siapalah aku? Itu urusannya. Sia-sia juga kalau terus memikirkan apa yang seharusnya tidak ku pikirkan.
Namun, aku hanya mencoba peduli terhadapnya, bukan bermaksud kepo atau semacam mencampuri kehidupannya. Aku tidak jahat kan?
Semoga dia paham..
Tunggu!
Atau selama ini aku yang kurang paham?? ~_~
Komentar
Posting Komentar